KH Ali Yafie Wafat, JK: Beliau Sosok Ulama Lemah Lembut

26 Feb 2023, 09:44 WIB

Rais Aam PBNU 1991-1992, KH Ali Yafie (dok. NU Online)

Jakarta, IDN Times - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1991-1992 dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat periode 1990-2000, KH Ali Yafie wafat pada Sabtu (25/2/2023) malam.

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengaku telah mengenal sosok Kiai Ali Yafie sejak kecil. Hal itu lantaran Kiai Ali merupakan sahabat ayahnya, Hadji Kalla.

Selain bersahabat, kedua sosok tersebut sama-sama ikut membesarkan Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan.

"Ali Yafie, adalah teman dari ayah saya Haji Kalla, pernah sama sama membesarkan NU di Sulsel," kata JK dalam pernyataannya, Minggu (26/2/2023).

1. Kiai Ali Yafie ulama yang lemah lembut

Musytasyar PBNU, Jusuf Kalla dalam acara "Halaqah Satu Abad NU" pada Kamis (2/12/2021). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

JK pun menyebut Kiai Ali Yafie sebagai sosok ulama sekaligus ahli tafsir yang berperangai baik dan juga lemah lembut.

Dia juga mengatakan, Kiai Ali Yafie adalah sosok ulama yang patut menjadi teladan bagi umat Islam di Indonesia.

"Beliau seorang ahli tafsir yang rendah hati. Saat berbicara suaranya pelan dan halus. Sebagai seorang ulama yang pernah memimpin MUI adalah sosok teladan seorang ulama panutan," kata JK.

2. JK sempat menjenguk Kiai Ali Yafie

Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Kedekatan keluarga JK dengan keluarga Kiai Ali Yafie lantas membuat keluarga Ali Yafie meminta JK datang kembali ke Rumah Sakit Premier Bintaro pada Sabtu malam.

Sepeken sebelumnya, JK juga telah menjenguk Kiai Ali di rumah sakit tersebut.

Menurut penuturan putra Kiai Ali Yafie, Helmy Ali, JK berkunjung kembali sesaat sebelum sang ayah mengembuskan napas terakhirnya.

"Sekitar sejam sebelumnya sudah dalam kritis, Pak JK sempat menjenguk," ucap Helmy, seperti dikutip dari situs NU Online.

3. Penyebab meninggalnya Kiai Ali Yafie

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sebelum berpulang, Kiai Ali Yafie mendapatkan perawatan intensif di RS Premier Bintaro selama dua pekan. Hal itu dilakukan lantaran gangguan pernapasan yang dideritanya.

Mengutip NU Online, dokter yang merawat Kiai Ali Yafie menemukan adanya cairan di dalam paru-paru dan flek di jantung ulama kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah tersebut.

Hal itu membuat Kiai Ali Yafie mesti dirawat secara intensif dengan menggunakan alat bantu pernapasan lengkap.

Jenazah Kiai Ali Yafie saat ini disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Komplek Menteng Residence, Jalan Menteng V Blok FC 5 Nomor 12 Sektor 7 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.

Menurut rencana, jenazah Kiai Ali Yafie akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir hari ini selepas salat zuhur.