Kisah Rieke "Oneng" Pitaloka Sempat Jadi Aktris Demi Kebutuhan Hidup

01 Mei 2020, 17:36 WIB

instagram.com/riekediahp

Jakarta, IDN Times - Ternyata sebelum mencapai kesuksesan, politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka harus memulai tangga kehidupan dari bawah. Ia bukan terlahir dari keluarga kaya raya sehingga harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bahkan, ia mengenang ketika masih studi di Universitas Indonesia, Rieke sempat harus berjualan pakaian bekas yang ia beli di Pasar Senen. Bahkan, ia tak malu harus menjual makanan ke sesama temannya.

"Biasanya saya baru sarapan kalau 10 porsi udah berhasil terjual," kata Rieke ketika berbincang dengan IDN Times di program AKSI (Akrab Bersama Politisi) melalui IG pada Jumat (1/5).

Namun, satu waktu ia menemukan situasi di mana ia tak lagi memiliki uang untuk membayar biaya kost. Di saat itulah ia sempat memanjatkan doa agar diberikan rezeki. Beberapa jam kemudian doanya terkabul. Seseorang menghubunginya melalui telepon dan menawarkannya peran sebagai hantu cantik di sebuah film.

"Saya memang selalu percaya kalau doa orang kesusahan itu akan selalu dijawab oleh Allah. Bayarannya ketika itu pas sekali untuk nutupin biaya kost saya," tutur dia sambil tertawa.

Kendati sempat populer di dunia hiburan karena memerankan karakter Oneng di sinetron Bajaj Bajuri, tapi bukan itu passionnya. Kepada IDN Times, Rieke mengaku sejak lama sudah ingin jadi politikus. Bagaimana kisahnya?

1. Sejak kecil Rieke harus bekerja keras untuk bisa sekolah

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, IDN Times/Irfan Fathurohman

Ia berkisah terjun ke dunia hiburan mulanya hanya cara bagi Rieke agar bisa bertahan hidup dan membiayai studinya di kampus. Tetapi, Rieke mengatakan sejak kecil ia memang sudah terbiasa bekerja keras.

“Jadi, dari SMP kelas 2 saya sudah kerja bantu Ibu saya. Keadaan ekonomi keluarga pas-pasan, jadi kita harus kerja semua sambil sekolah,” kata Rieke hari ini.

2. Rieke terjun ke dunia hiburan pertama kali dan ditawari peran figuran

IDN Times/Marisa Safitri

Meski bukan terlahir dari keluarga kaya raya, tetapi ia tidak pernah menyerah dan putus sekolah. Rieke mengaku pernah berjualan jamu gendong agar tetap bisa menyelesaikan studinya.

“Akhirnya ada yang cari buat pemain sinetron, saya jadi figuran cuma lewat doang. Syuting di Bandung saya tinggal di Garut lumayan 2 jam naik bus honornya Rp15.000,” ujarnya.

3. Tawaran bermain peran diterima Rieke agar bisa memenuhi kebutuhan hidup

instgaram/ na_nurularifin

Kariernya di dunia hiburan semakin melambung ketika Rieke duduk di bangku kuliah. tTuntutan bekerja di dunia hiburan lagi-lagi dipengaruhi oleh faktor keuangan yang tidak menentu karena harus mencari uang sendiri.

“Saya dapet peran jadi hantu cantik. Kenapa saya terima meskipun gak suka jalan ceritanya? Karena dia mau nerima saya syuting Jumat, Sabtu, Minggu, dan pulang kuliah,” tuturnya.

4. Rieke memulai karier politik di PKB, bukan di PDI Perjuangan

Rieke Diah Pitaloka (IDN Times / Irfan Fathurohman)

Setelah lulus kuliah, Rieke mulai membangun karier politiknya. Bukan PDI Perjuangan, parpol pertama yang menjadi tempatnya berlabuh, melainkan Partai Kebangkitan Bangsa. Ia mengaku bergabung ke PKB karena mengenal dekat Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Di sana Rieke mengaku belajar banyak mengenai politik dari Gus Dur yang sempat menjadi Ketua Umum PKB.

“Pindah ke PDIP saat itu karena beliau (Gus Dur) sakit. Beliau bilang ‘Kamu jangan berhenti di partai politik. Temui Bu Mega (Megawati) supaya kamu bisa bergabung di PDIP’. Saya waktu itu bertemunya Pak Taufik Kiemas, setelah itu saya bergabung dengan PDIP,” tuturnya.