Perbandingan citra satelit di Kawasan Tapanuli Tengah, 30 Desember 2020 dengan 1 Desember 2025. (Google Earth)
Setelah itu, Kementerian Lingkungan Hidup akan mengevalusi semua persetujuan lingkungan yang ada di DAS Batang Toru. Kementerian akan memakai garis dasar kajian perusahaan terkait dengan curah hujan akibat Siklon Tropis Senyar yang mencapai 330 mm per hari.
“Kalau tidak di atas itu Kami akan segera merivisi persetujuan lingkungannya atau menghentikan kegiatan, kami juga berdasarkan hasil verifikasi awal seandainya Minggu sudah ada data-data, maka kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, apakah penghentian kegiatan dan seterusnya,” ujar Hanif.
Politisi PAN itu menegaskan, terkait bencana ini harus ada pihak yang bertanggung jawab. Namun demikian, Hanif juga mengaku menyesal tidak mampu mendeteksi lebih jauh soal potensi bencana.
“Ini kan memang harus ada yang tanggung jawab terkait dengan bencana ini. Bukan berarti kita tidak sedang berbela sungkawa, kita sangat berduka. Kami sangat menyesal tidak mampu memberitahu hal iniebih lanjut kepada pemerintahan daerah sehingga menimbulkan korban jiwa,” ujar dia
“Ini juga ketidakmampuan kita mendeteksi potensi bencana yang terjadi Akibat perubahan iklim ini,” lanjutnya.
Sementara, PT Agincourt Resources (PTAR) mengklaim aktivitas pertambangan yang dilakukannya tidak berkaitan dengan penyebab banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah.
Perusahaan ini mengelola tambang emas Martabe yang berlokasi di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan atau berbatasan langsung dengan daerah terdampak.
Melalui keterangan tertulis, perusahaan menyebut lokasi bencana berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Aek Ngadol, sementara tambang emas Martabe beroperasi di DAS Aek Pahu yang tidak terhubung satu sama lain.
“Pemantauan kami tidak menemukan material kayu di DAS Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir," kata Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono.
Kendati demikian, Katarina mengatakan perusahaan mendukung kajian ilmiah untuk mengetahui penyebab banjir bandang tersebut dan siap memberikan data apabila dibutuhkan. Ia menambahkan, sejak hari pertama bencana, PTAR telah menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak.