KLHK Terus Lakukan Berbagai Upaya Atasi Karhutla di Sejumlah Wilayah

Raffles mengakui bahwa awal September ini memang terjadi peningkatan hotspot dan juga peningkatan kejadian karhutla di wilayah Kalimantan. Para pihak di lapangan pun diinstruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan upaya-upaya pemadaman untuk mengurangi dampak asap.

“Para pihak di lapangan, Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat terus berupaya semaksimal mungkin untuk menangani karhutla ini. Pemadaman baik darat dan udara dikerahkan. Hingga hari ini, sudah 26.790.400 liter air dijatuhkan untuk pemadaman dari udara di Kalimantan Tengah,” jelas Raffles.

“Di Kalimantan Barat, pemadaman udara (water bombing) sudah dilakukan sebanyak 16.861 sorti dengan menggunakan air sebanyak 45.999.140 liter. Diharapkan upaya-upaya yang dilakukan ini dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari karhutla,” tambahnhya.

Sementara itu, pemadaman darat dilakukan Manggala Agni dan para pihak dilakukan di wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, serta beberapa wilayah di Kalimantan Barat, seperti di Singkawang, Sintang, dan Ketapang. Pemadaman juga masih terus dilakukan di wilayah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di Sulawesi.

Menurut Raffles, kesiapsiagaan dan kewaspadaan masih harus terus ditingkatkan. Prediksi BMKG masih menunjukkan potensi sangat mudah terbakar di beberapa wilayah Sumatra, seperti di Jambi, Sumatra Selatan. Begitu pun di wilayah Kalimantan, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, juga masih menunjukkan potensi yang sama. “Hampir seluruh wilayah Jawa juga masih menunjukkan kondisi sangat mudah terbakar,” ujar Raffles mengingatkan.