Korlap PA 212 Minta Maaf Salah Gerakan Salat saat Demo Menag Yaqut

08 Mar 2022, 08:24 WIB

Muhamad Iqbal/IDN Times

Jakarta, IDN Times - Koordinator lapangan (Korlap) PA 212, Fikri Bareno meminta maaf usai video gerakan salatnya viral di media sosial. Akun Twitter Mohammad Guntur Romli menjadi salah satu pengunggah video yang menampilkan gerakan salat Fikri.

Peristiwa itu terjadi saat massa PA 212 berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Unjuk rasa itu dilakukan terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang diduga membandingkan suara gonggongan anjing dengan azan.

1. Rukuk dua kali

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Saat itu, ada pelaksanaan salat berjamaah. Fikri terlihat menjadi jemaah.

Dia melaksanakan salat di atas mobil komando dengan mengenakan gamis hijau. Namun, gerakan Fikri tak sama dengan imam dan jemaah lainnya.

Hal yang paling mencolok ketika gerakan rukuk. Fikri melakukannya dua kali.

2. Minta maaf

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Plt Waketum PA 212, Novel Bamukmin, mengatakan Fikri sudah meminta maaf. Fikri mengaku lupa saat itu.

"Beliau sudah menyampaikan permohonan maaf kepada kami, juga umat Islam, namanya salah atau lupa yang memang hal itu tidak diinginkan, saya rasa biasa sebagai manusia yang tak luput dari salah," kata Novel kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

3. Penjelasan Fikri soal kesalahan gerakan salatnya

Novel kemudian menyampaikan pesan penjelasan Fikri soal kesalah gerakan salatnya.

Saya kesulitan mendengar suara imam, yang kemudian terjadi kesalahan pada salatnya. Saya mencoba memperbaiki kesalahan itu, sehingga tampak saya melakukan rukuk dua kali. Namun pada akhirnya saya membatalkan salat saya karena meyakini salat tadi tidak sempurna dan memang memenuhi syarat untuk dibatalkan. Saya kemudian melakukan salat ulang di masjid, usai aksi.

Kepada Allah saya mohon ampunan, kepada umat saya mohon maaf, karena menimbulkan perdebatan. Walau pada dasarnya, salat adalah hubungan pribadi muslim kepada Allah, tidak untuk divideokan dan kemudian disebar sehingga menjadi perdebatan.