KPK Geledah Paksa Kantor Bupati Buru Selatan, Ada Apa?

20 Jan 2022, 14:09 WIB

Ilustrasi korupsi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah secara paksa kantor bupati Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku, dan sejumlah lokasi pada Rabu, 19 Januari 2022.

Penggeledahan ini terkait penyidikan dugaan korupsi penerimaan hadiah atau janji proyek pekerjaan infrastruktur di Buru Selatan pada 2011-2016.

"Adapun lokasi dimaksud, di antaranya kantor bupati Buru Selatan, kantor BPKAD dan rumah kediaman dari pihak yang terkait dengan perkara," jelas Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK bidang Penindakan, Ali Fikri, Kamis (20/1/2022).

1. KPK temukan bukti dugaan korupsi berupa dokumen proyek dan aliran dana

Juru Bicara KPK, Ali Fikri (IDN Times/Aryodamar)

Saat menggeledah, KPK menemukan sejumlah barang bukti terkait dugaan korupsi tersebut. Bukti-bukti yang ditemukan tersebut kini sudah diamankan tim penyidik.

"Tim penyidik menemukan dan mengamankan berbagai bukti di antaranya dokumen beberapa proyek pekerjaan, bukti dokumen lain mengenai dugaan aliran dana yang diterima oleh pihak-pihak yang terkait dengan perkara," jelas Ali.

2. Bukti dugaan korupsi yang disita akan ditelaah KPK

Pegiat antikorupsi dari ICW dan Gerakan #Bersihkan Indonesia melakukan aksi teaterikal "Habis Gelap Tak Kunjung Terang: Runtuhnya Pemberantasan Korupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ali mengatakan, bukti-bukti yang diamankan penyidik akan disita. Nantinya, bukti tersebut akan ditelaah lebih lanjut kepada pihak terkait.

"Seluruh bukti ini akan di sita dan didalami lebih lebih lanjut dengan mengonfirmasi ke saksi-saksi yang segera akan di panggil oleh tim penyidik," kata dia.

3. KPK masih enggan merinci dugaan korupsi di Buru Selatan

Juru Bicara KPK, Ali Fikri (IDN Times/Aryodamar)

Diketahui, KPK tengah menyidik dugaan korupsi di Kabupaten Buru Selatan. Namun, lembaga antirasuah itu masih enggan merinci kasusnya karena penyidikan masih berlangsung.

"Penyampaian tersebut,baru akan kami informasikan ketika dilakukan upaya paksa baik itu penangkapan maupun penahanan," kata Ali Fikri, Rabu, 19 Januari 2022.