KSAD Andika Lepas Jokowi di Soetta, Tanda Terpilih Jadi Panglima TNI?

Dalam sudut pandang analis militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, Panglima TNI Hadi Tjahjanto justru sedang berada di luar kota dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, Hadi didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono berada di Surabaya untuk mengikuti program serbuan vaksin. Lalu, Hadi sempat berada di Jakarta untuk menerima penghargaan kehormatan dari Pemerintah Australia. 

Terakhir, Hadi didampingi KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen Bakti Agus Fadjari berada di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Kamis, 28 Oktober 2021 lalu.

Di acara wisuda calon prajurit caprabhatar Akademi TNI itu, Andika justru tidak tampak. Ini menjadi acara yang kesekian kali di mana kehadiran Andika diwakilkan oleh Wakil KSAD. 

"Kita gak tahu ya, itu Beliau sengaja gak hadir (di Magelang) atau memang sudah berbagi tugas. Yang tahu persis kan hanya Andika. Biasanya sih memang acara wisuda di Akmil Magelang diikuti oleh KSAD," ungkap Fahmi ketika dihubungi oleh IDN Times, Jumat ini. 

Ia tak menampik bisa saja Andika sengaja absen di acara wisuda di Akmil Magelang lantaran sudah tahu rencana keberangkatan Presiden Jokowi pada hari ini. "Kalau mau genit ya bisa saja. Apalagi keberadaan Panglima TNI juga sedang tidak di Jakarta," kata dia lagi. 

Fahmi juga menduga Andika tahu betul ketika ia ikut melepas Presiden Jokowi di Bandara Soetta, maka bakal terbentuk persepsi seolah-olah ia adalah calon panglima TNI mendatang. Menurutnya, ini semakin menguatkan analisanya bahwa Andika akan berusaha untuk menjaga perbincangan publik tentang topik pergantian panglima TNI tetap hidup. 

Sebelumnya, TNI Angkatan Darat mengunggah video berisi kunjungan Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke Mabes TNI AD. Maka, publik kembali berspekulasi bahwa Andika adalah calon panglima TNI pilihan Jokowi. 

"Mestinya kalau dia sudah yakin betul kalau dia akan jadi (panglima TNI) seharusnya sudah tidak perlu lagi ada pembentukan persepsi publik seperti itu kan," kata Fahmi. 

"Kalau sudah yakin bakal terpilih, ngapain masih melakukan pembentukan opini seperti itu. Kan tinggal nunggu anteng aja sambil nanti dilantik," tutur dia lagi. 

Di sisi lain, manuver yang dilakukan oleh Andika dianggap telah melampaui kewenangannya. Sebab, hal itu seolah memaksa Presiden agar memilihnya.

"Praktik yang digunakan adalah mengunci seolah-olah sudah pasti dia yang akan terpilih. Secara tidak langsung ini kan bagian dari upaya memaksa Presiden untuk menjatuhkan pilihan ke Pak Andika," ujarnya. 

Sementara, Puspen TNI merilis keterangan resmi bahwa Panglima Hadi absen dalam seremoni pelepasan Presiden Jokowi lantaran ia tengah berada di Singapura. Hadi diberi penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentara) yang diberikan langsung oleh Presiden Singapura Halimah Yacob.

"Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentara) merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Singapura sebagai bentuk penghormatan atas jasa Panglima TNI. Ini juga mencerminkan hubungan yang semakin kuat antara Indonesia dan Singapura di bidang militer," demikian bunyi keterangan tertulis dari Puspen TNI hari ini.