Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa ditetapkannya Ahmad Dhani sebagai tersangka adalah bukti tidak adilnya penegak hukum pada kelompok oposisi. Fadli menilai aparat penegak hukum di Indonesia tidak netral.
Menanggapi tudingan aparat penegak hukum yang dianggap pro pemerintah dan selalu tidak berpihak pada oposisi, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf angkat bicara.
Apa komentar kubu Jokowi?
Mendengar tudingan penegak hukum berlaku tidak adil, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menyinggung tentang koalisi oposisi yang kembali menyudutkan para penegak hukum. Menurutnya, hal itu akan membuat citra penegakan hukum di Indonesia ke depannya buruk.
"Yang menjadi kewajiban kita sekarang adalah mendorong dan menjadikan polisi itu penegak hukum yang profesional, yang memiliki independensi dan tidak berpihak dalam langkah menegakkan keadilan," ujar Karding saat dihubungi wartawan, Jumat (19/10).
Menurut Karding, siapapun yang memang memenuhi unsur atau alat bukti untuk ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Ahmad Dhani, harus memenuhi proses yang berlaku.
"Dan kalau Ahmad Dhani mau membela diri ya, silahkan, menyiapkan pengacara dengan melakukan pembelaan di sidang-sidang yang ada, jadi penegak hukum gak usah kita tekan-tekan atau kita campur-campuri karena itu buruk," tambah dia.
Karding kemudian berpesan, jangan sampai memuji aparat penegak hukum apabila menguntungkan saja, dan menyerang apabila tidak memberi keuntungan.
"Jangan nanti kalau terkait kasus kita dan polisi kelihatannya menguntungkan kita, lalu kita puji-puji tetapi tidak terkait kasus kita, polisi kelihatannya tidak menguntungkan kita lalu kita serang, itu bagian dari apa yang disebut mencampuri atau menekan penegak hukum," ungkap Karding.
Sementara, Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, ikut mengomentari tudingan Fadli tersebut. Disindirnya, tentang penegak hukum yang tidak netral itu kemungkinan hanya firasat dari Fadli saja. Bagi dia, siapapun di negara ini bisa ditindak apabila memang melakukan pelanggaran hukum.
"Bagi saya, lebih baik Mas Dhani selesaikan persoalan hukum ini dengan kepala tegak. Dengan gentleman, proses hukumnya dijalani dengan baik," ujar Juli di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
Ia melanjutkan, kalau memang Ahmad Dhani tak merasa bersalah, seharusnya memang tidak takut untuk mengikuti proses hukum yang ada.
"Kalau merasa gak salah, gak perlu takut. Jadi jangan menfitnah, berpikir ini simulatif. Bahwa ini pemerintah telah menjerat oposisi. Semuanya law enforcement," tutur dia.