Kubu Jokowi-Ma'ruf: Perempuan Bukan Pencipta Hoaks!

Menghindari tensi kampanye panas, Erick menuturkan Indonesia memerlukan perempuan kreatif, enerjik, religius dan nasionalis.

"Indonesia butuh perempuan yang memegang spirit untuk kesatuan atas nama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya percaya Indonesia maju akan tercipta bersama Perempuan Keren," kata Erick.

Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Ida Fauziah menjelaskan perempuan memegang peranan penting dalam pesta demokrasi. Karena, 50,6 persen pemilih dalam pemilu nanti adalah dari kalangan perempuan.

"Saya kira panas dan dinginnya situasi politik sangat tergantung dari perempuan-perempuan. Kenapa? Karena perempuan di Pemilu 2019 jumlahnya lebih besar dari laki-laki, 50,6 persen," papar Ida.

Selaras dengan Erick, Ida juga mengingatkan Perempuan Keren untuk mendinginkan situasi politik yang panas. Caranya yaitu dengan beradu gagasan, rekam jejak, dan tidak menggunakan berita hoaks.

"Kita akan dinginkan pesta demokrasi, kita sambut dengan riang gembira. Demokrasi adalah penuh kegembiraan, sarana berlomba, adu gagasan, program rekam jejak, bukan adu hoaks. Perempuan bukan pencipta hoaks," kata Ida.

Wakil Direktorat Pemenangan Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko “Jokowi” Widodo-Ma’ruf Amin, Nurul Arifin mengungkap alasan pihaknya fokus menggaet suara perempuan dan kaum millennials.

“Keren itu artinya kreatif, energik, religius dan nasionalis, jadi kita siap untuk sama-sama membuat Indonesia maju bersama dengan Pak Jokowi,” ungkap Nurul, selaku ketua panitia Perempuan Keren.

Mengenai alasan gaet suara perempuan, kata Nurul, perempuan adalah para pemilih yang loyal dan setia kemudian konsisten.

“Nah, ini yang kita inginkan karena kalau perempuan itu sudah satu ya, satu dia ga mau ke lain tempat,” ungkap Nurul.