Jakarta, IDN Times - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko "Jokowi" Widodo-Ma’ruf Amin menanggapi deklarasi kemenangan yang terus dilakukan oleh pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, deklarasi kemenangan tersebut merupakan bagian dari provokasi kepada masyarakat.
Hasto menyebut, bila pihak Prabowo menyampaikan klaim kemenangan, sebaiknya juga dilengkapi dengan data agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Kami imbau elite politik untuk klaim secara sepihak tanpa pertangggungjawabkan data, rekapnya, maka itu bagian dari provokasi yang bisa berdampak pada rusaknya upaya membangun kepercayaan pada sistem demokrasi," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Ia juga meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga untuk membuka data secara rinci dari level kecamatan hingga nasional, dengan menggunakan C1 yang terverifikasi.
"Membuka ruang hitung yang terintegrasi di tingkat provinsi, kota. PDIP perkuat transparansi dan akuntabilitas, suara rakyat harus dihormati dan tidak boleh diklaim pihak mana pun tanpa didukung data," ujarnya.
Oleh sebab itu, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita bohong atau hoaks yang banyak beredar, sembari menunggu hasil rekapitulasi nasional dari KPU selesai dilakukan.
"Kami dorong sistem ini, KPU sebagai penyelenggara. Bila ada kesalahan kode etik ada DKPP dan ada Bawaslu. Kalau gak puas, ada kecurangan, sesuai hukum maka laporkan," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, kubu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga sudah 3 kali mendeklarasikan diri menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019.
Pihaknya mengklaim memperoleh kemenangan sebanyak 62 persen suara nasional berdasarkan data internal yang dimilikinya. Namun, data tersebut sama sekali tidak pernah dibeberkan kepada masyarakat secara lebih terinci. Prabowo hanya mengutarakan hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 persen total suara masuk.