Laporan Kekerasan Layanan SAPA 129 Terintegrasi di 34 Provinsi

Bintang berharap hal ini jadi solusi masyarakat saat mengalami atau melihat kejadian kekerasan pada perempuan dan anak yang masuk kategori kelompok rentan. Bintang mengatakan, SAPA 129 telah diresmikan sejak 2021. 

KemenPPPA sudah menerima berbagai aduan baik dari kasus perempuan dan anak yang memerlukan perlindungan khusus. Pihaknya sudah menerima ribuan kasus yang dilaporkan

“(Sebanyak) 2.346 terkait dengan perempuan dan 957 kasus anak,” kata Bintang.

Bintang mengatakan, dalam rangka memperkenalkan layanan SAPA 129 terintegrasi, pada pemangku kepentingan dan masyarakat, pihaknya melaksanakan aktivasi layanan. Ini dilakukan di tingkat pusat dan provinsi.

Sementara, Deputi Perlindungan Khusus Anak, Nahar mengungkapkan 10 provinsi perwakilan aktivasi SAPA 129 itu terdiri dari wilayah dengan jumlah pengaduan terbanyak.

Terdiri dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali Nusa Tenggara Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nahar berharap layanan SAPA 129 yang dikembangkan fitur-fiturnya ini perkuat keterhubungan layanan perlindungan perempuan dan anak di seluruh Indonesia.

“Diharapkan dapat memusatkan data perempuan dan anak seluruh penjuru pelosok Indonesia ke dalam satu data terhubung dengan berbagai layanan publik pemerintah dan masyarakat,” kata Nahar.

Perlu diketahui , aplikasi layanan SAPA 129 sudah bisa diunduh melalui perangkat telepon genggam berbasis Android. Masyarakat bisa mencarinya dengan nama “Sapa129”. 

Nantinya untuk menggunakan layanan ini, masyarakat bisa langsung menggunakan speed dial atau tombol yang langsung tertuju pada nomor 129. 

Saat masyarakat mendaftarkan akun dan melakukan login, akan tersedia layanan pengaduan berbentuk formulir sesuai jenis kekerasan yang akan diadukan, yakni kasus anak dan kasus perempuan. Ada juga fitur informasi terkait anak dan perempuan. Di dalamnya, masyarakat yang melapor akan dimintai identitas, tingkat kedaruratan, lokasi pelapor, hingga kronologi kejadian.