3 Penumpang KRL yang Positif COVID-19 Bukan Warga Bogor

Ini sekaligus bukti bahwa KRL rawan penularan COVID-19

Jakarta, IDN Times - Penumpang KRL Bogor-Jakarta yang dinyatakan positif COVID-19 ternyata bukan warga Bogor. Hal ini telah disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor sekaligus Juru Bicara COVID-19 Kota Bogor Sri Nowo Retno.

"Tiga orang positif bukan warga Kota Bogor. Dua warga Jakarta dan satu dari Sukabumi," Kata dia kepada IDN Times, Selasa (5/5) malam.

1. Sudah lakukan koordinasi dengan Dinkes Jakarta dan Sukabumi

3 Penumpang KRL yang Positif COVID-19 Bukan Warga BogorSejumlah penumpang berjalan di dekat gerbong KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). ANTARA/Arif Firmansyah

Kini sebagai tindak lanjut, Retno mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pasien tentang hasilnya dan menyarankan mereka untuk menjalani perawatan ke rumah sakit serta sudah lakukan koordinasi dengan Dinas kesehatan (Dinkes) pasien terkait.

"Selanjutnya, kita informasikan harus isolasi ketat dan tentu kami berkoordinasi dengan Dinkes Jakarta dan Sukabumi untuk dilakukan contact tracing dan pemantauan perawatan kepada yang bersangkutan," ujarnya.

Baca Juga: Patuhi PSBB, KCI Tak Berangkatkan KRL Jika Lebihi Kapasitas Penumpang

2. Bukti bahwa KRL tetap jadi potensi penyebaran virus

3 Penumpang KRL yang Positif COVID-19 Bukan Warga BogorPetugas medis mengenakan alat pelindung diri lengkap (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Tiga kasus positif ini adalah hasil pengambilan sampel dari 325 penumpang KRL yang dipilih secara acak. Bagi Retno, hal ini membuktikan bahwa stasiun atau kereta merupakan salah satu tempat yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

"Perlu dilakukan protokol COVID-19 secara ketat, antara lain physical distancing, jaga jarak, harus pakai masker, hand hygiene," sebutnya.

3. Gunakan kendaraan pribadi daripada umum

3 Penumpang KRL yang Positif COVID-19 Bukan Warga BogorPenumpang KRL tengah menunggu antrean kereta (IDN Times/Rohman Wibowo)

Kini, Pemerintah Kota Bogor, ujar Retno, harus lebih mewaspadai kegiatan masyarakat yang memang harus menggunakan transportasi umum.

Dia menyarankan di situasi seperti ini, kendaraan pribadi sebaiknya menjadi opsi transportasi, bagi masyarakat yang bisa menggunakan dan memilikinya.

"Sebaiknya patuhi aturan pemerintah PSBB, stay at home, di rumah saja dan hindari bepergian kalau gak penting-penting amat," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran COVID-19 di KRL, Kepadatan Antrean Harus Diatur

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya