5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-City

Proyek ini sebabkan dinamika dan konflik

Jakarta, IDN Times - Proyek pengembangan Rempang Eco-City menuai konflik antar warga dengan polisi. Tidak sedikit warga yang melawan karena tak ingin direlokasi.

Bahkan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memberikan respons atas konflik ini. Dia mengatakan, warga sebelumnya sudah akan diberikan lahan 500 meter plus bangunan tipe 45. Namun, karena komunikasi yang kurang baik, terjadi kericuhan.

"Ini tidak dikomunikasikan dengan baik, akhirnya menjadi masalah. Menurut saya nanti, mungkin besok atau lusa, Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu," ujar Jokowi di Banten, Selasa (12/9/2023).

Lalu sebetulnya apa itu Rempang Eco-City, berikut rangkuman IDN Times.

1. Masuk dalam Program Strategis Nasional 2023

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-CityPulau Rempang di Kota Batam, Kepulauan Riau (direktoripariwisata.id)

Dikutip dari laman Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rempang Eco-City masuk dalam daftar Program Strategis Nasional tahun 2023.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan hal tersebut telah teruang tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengesahkan peraturan itu tanggal 28 Agustus 2023 lalu di Jakarta.

“Sesuai arahan Pak Menko, pengembangan Pulau Rempang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional. Besar harapan, program ini bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri, khususnya Kota Batam,” ujar Ariastuty di Batam, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga: Soal Konflik Rempang, Jokowi: Masa Urusan Begitu Harus Sampai Presiden

2. Ada 17 ribu hektare lahan disiapkan

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-CityMenteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia saat mengunjungi Rempang Agustus lalu (dok. BKPM)

Pemerintah pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) menyiapkan Pulau Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata.

Daerah ini disebut bakal terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia dari Singapura dan Malaysia. PT MEG diberikan lahan sebesar 17 ribu hektare yang mencakup pulau Rempang dan pulau Subang Mas.

3. Total nilai investasinya mencapai Rp381 triliun

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-CityIlustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Total nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp381 triliun hingga tahun 2080. Pengembangan Pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi (Spillover Effect) bagi Kota Batam serta kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.

Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City juga diharapkan bisa menyerap lebih kurang 306.000 tenaga kerja hingga tahun 2080 mendatang.

Baca Juga: Jokowi Telepon Kapolri Tengah Malam Imbas Konflik Rempang

4. BP Batam siapkan hunian sementara

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-CityIlustrasi Perumahan. IDN Times/Arief Rahmat

BP Batam telah menyiapkan hunian sementara untuk masyarakat Rempang yang terdampak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City. Mulai dari hunian sementara, diantaranya Rusun BP Batam, Rusun Pemko Batam, Rusun Jamsostek, serta ruko dan rumah.

Kemudian hunian tetap berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah maksimal 500 meter persegi. Hunian itu, berada di kawasan Dapur 3 Sijantung.

Pengembangan Pulau Rempang adalah sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City”.

5. Akan ada pabrik kaca di Rempang, kerja sama dengan perusahaan asal China

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Proyek Rempang Eco-CityKebun yang ada di Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/8/2023) yang nantinya akan menjadi kawasan ekonomi. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Selain itu, rencananya lokasi warga Rempang akan dibangun pabrik kaca. Industri kaca dan kaca panel surya di Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, ditargetkan mulai dibangun pada Mei atau Juni 2024. Pabrik tersebut dibangun oleh Xinyi Group, perusahaan kaca terbesar di dunia asal China.

"Ada industri kacanya dua ribu hektare, itu yang mungkin bulan Mei atau Juni ya, tahun depan," kata Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto di sela acara Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Baca Juga: Bahlil Blak-Blakan soal Rempang Eco City yang Kini Jadi Pusat Konflik

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya