Hari HAM Sedunia, Indonesia Angkat Tema Harmoni dalam Keberagaman

Jadi refleksi jelang tahun politik 2024 

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bakal menyelenggarakan peringatan Hari HAM sedunia ke-75 dengan mengangkat tema “Harmoni dalam Keberagaman”. Kegiatan ini akan berkolaborasi dengan Komnas HAM untuk pertama kalinya.

Direktur Jenderal (Dirjen) HAM Dhahana Putra berharap, kolaborasi ini bakal terus berlanjut. 

“Baru pertama kali kita melaksanakan (peringatan) Hari HAM (sedunia) kolaborasi. Harapan kami, pertama dan seterusnya kegiatan kolaborasi antara Komnas HAM dan Ditjen HAM dalam rangka kegiatan Hari HAM sedunia ke-75. Topik yang diambil adalah Harmoni dalam Keberagaman,” kata Dhahana saat diskusi dengan media di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga: Dirjen HAM: Penerapan HAM di Bisnis Berdampak Daya Saing Produk

1. Tajuk harmoni dalam keberagaman gambarkan kondisi Indonesia

Hari HAM Sedunia, Indonesia Angkat Tema Harmoni dalam KeberagamanDirektorat Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM menggelar diskusi jelang perayaan Hari HAM Sedunia Ke-75 di Jakarta, Selasa (5/12/2023) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dhahana menjelaskan, puncak perayaan Hari HAM sedunia ke-75 itu akan dilaksanakan pada Minggu, 10 Desember 2023, di Lapangan Banteng, Jakarta. 

Menurutnya, harmoni dalam keberagaman itu penting karena sejalan dengan kondisi Indonesia yang beragam.

“Ini sangat penting. Kenapa? Indonesia ini memiliki suku bangsa yang cukup banyak luar biasa. Apalagi tahun politik saat ini, harapannya adalah pemilu dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa ada suatu perpecahan, suatu diskriminasi terhadap pelaksanaan pemilu. Kita harus mampu untuk menyatukan Indonesia dalam platform demokrasi,” katanya.

2. Selaras dengan tema besar di PBB

Hari HAM Sedunia, Indonesia Angkat Tema Harmoni dalam KeberagamanIlustrasi sidang Majelis Umum PBB. (twitter.com/un_pga)

Menurut Dhahana, tema yang diangkat Indonesia selaras dengan tema besar di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada Hari HAM sedunia ke-75, PBB mengangkat tema  'Freedom, Equality and Justice for All'  atau ‘'Kebebasan, Kesetaraan, dan Keadilan bagi Semua’.

“Ini tema nasional, tapi kalau kita merujuk kepada PBB, itu inheren. Kan pada saat ini justru harmoni dalam keberagaman itu kekinian kita. Pada saat kita menghadapi tahun politik, pada saat kita melihat dinamika komunikasi antarsuku bangsa, dengan momen ini akan menjadi suatu perekat bagi seluruh bangsa Indonesia, pentingnya arti perbedaan,” imbuhnya.

3. Sekaligus memperingati 75 tahun deklarasi DUHAM

Hari HAM Sedunia, Indonesia Angkat Tema Harmoni dalam KeberagamanIlustrasi pelanggaran HAM (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, 2023 ini merupakan tahun yang penting untuk diperingati, karena ini merupakan peringatan 75 tahun Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia atau DUHAM. 

Dia mengatakan, 75 tahun menunjukkan bahwa hak asasi telah jadi peradaban global atau peradaban internasional, dan Indonesia turut menjadi bagian dari peradaban itu. 

“Seperti kita tahu bahkan konstitusi kita sesungguhnya sudah memasukkan prinsip HAM sebelum Duham itu dideklarasikan tahun 1948. Jadi tahun 1945 kita sudah menganut prinsip-prinsip universalisme kemanusiaan, humanisme universal di dalam pembukaan UUD 1945. Jadi secara kultural para pendiri bangsa kita sudah memiliki visi mengenai humanisme,” kata dia.

4. Selebrasi namun juga bentuk refleksi HAM

Hari HAM Sedunia, Indonesia Angkat Tema Harmoni dalam KeberagamanKetua Komnas HAM periode 2022-2027, Atnike Nova Sigiro ketika memberikan keterangan pers. (Dokumentasi Komnas HAM)

Atnike mengatakan, peringatan Hari HAM internasional pada 10 Desember 2023 jadi momen selebrasi tetapi juga refleksi bagi berbagai pihak.

Menurutnya, selebrasi hak asasi manusia diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, dan kehidupan bangsa Indonesia. 

“Kegiatannya sendiri ada beragam, baik yang tadi pesta rakyat maupun kegiatan-kegiatan yang membawa isu-isu hak asasi manusia bagi berbagai lintas umur. Ada kegiatan bagi anak muda, kegiatan bagi kelompok-kelompok usia dewasa atau profesi dan juga kegiatan dalam bentuk kultural, pemutaran film, ada pameran, ada diskusi, ada konferensi,” ujarnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya