Hari Jantung Sedunia, PERKI Minta Perhatikan Isu Kardiovaskular

Ada 4,2 juta orang menderita penyakit kardiovaskular

Jakarta, IDN Times - Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Dalam rangka memeringati Hari Jantung Sedunia tanggal 29 September, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyoroti pentingnya menjaga kesehatan jantung dengan bantuan inovasi dan perubahan teknologi dan digital yang ada.

“Inovasi digital telah membantu masyarakat yang sehat maupun yang sakit di masa pandemi untuk mendapatkan akses kesehatan dengan mudah, layanan konsultasi secara online, edukasi kesehatan, dan pemantauan capaian aktivitas fisik dan olahraga, serta layanan antar obat-obatan ke rumah,” kata Ketua Umum PERKI Isman Firdaus dalam keterangannya, Senin (27/9/2021)

Baca Juga: Hari Masyarakat Adat Sedunia, Pemerintah Diminta Tuntaskan Masalah Ini

1. Berharap semua pihak turun tangan bangun kesehatan termasuk isu kardiovaskular

Hari Jantung Sedunia, PERKI Minta Perhatikan Isu KardiovaskularIlustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Isman mengatakan, kemajuan teknologi informasi dan digital ini juga diikuti dengan adanya misinformasi (hoaks) dan disinformasi mengenai kesehatan yang beredar di dunia maya, terutama terkait kesehatan jantung

PERKI berharap, pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang kesehatan termasuk organisasi profesi, organisasi masyarakat, dan juga pemerintah dapat bersama-sama membangun kesehatan termasuk pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular.

2. Rekomendasi pencegahan dan penanggulanan penyakit kardiovaskular

Hari Jantung Sedunia, PERKI Minta Perhatikan Isu KardiovaskularIlustrasi rumah sakit. IDN Times/Galih Persiana

PERKI memberikan rekomendasi pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular untuk orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemik:

- Menghindari merokok dan asap rokok
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan protokol kesehatan
- Segera vaksinasi jika sudah ada rekomendasi dari dokter
- Gunakan fasilitas telekonsultasi
- Tetap beraktivitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh
- Pada orang dengan penyakit jantung atau risikonya, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasi dulu
- Konsumsi makanan tinggi serat dan kurangi konsumsi gula, garam dan lemak
- Bagi orang dengan penyakit jantung, riwayat penyakit jantung, ataupun risikonya, perlu memperhatikan dan mematuhi jadwal obat rutin
- Berbagai spektrum penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung pada anak harus dipantau dan dikendalikan

“Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu atau beberapa pihak, namun peran semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluarga pasien, organisasi swadaya masyarakat, organisasi profesi dan pemerintah),” kata Sekjen Pengurus Pusat PERKI, Dafsah Arifa Juzar.

3. Sebanyak 14,4 persen kematian di Indonesia karena jantung koroner

Hari Jantung Sedunia, PERKI Minta Perhatikan Isu KardiovaskularIlustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk diketahui, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah kian meningkat, setidaknya 15 dari 1.000 orang atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular. Kemudian 2.784.064 di antaranya menderita penyakit jantung.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan 14,4 persen penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit jantung koroner.

4. Angka serangan jantung di masa pandemik meningkat hingga 22-23 persen

Hari Jantung Sedunia, PERKI Minta Perhatikan Isu KardiovaskularIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Laporan rata-rata rumah sakit (RS) di masa pandemik menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi COVID-19 ternyata mempunyai penyakit bawaan atau komorbid atau koinsiden penyakit kardiovaskular.

Di masa sebelum pandemik dilaporkan bahwa laju rata-rata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen, namun di masa pandemik, angka ini dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen.

Baca Juga: IDAI: Mayoritas Anak yang Meninggal Akibat COVID Berusia 10-18 Tahun

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya