IKAPPI: Pemprov DKI Belum Serius Cari Pengganti Kantong Plastik

Sosialisasi, edukasi masih sangat minim di pasar tradisional

Jakarta, IDN Times - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum serius mencari alternatif pengganti kantong plastik atau kantong sekali pakai, untuk melaksanakan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan.

"IKAPPI menilai kebijakan ini terlalu dini diberlakukan di pasar tradisional karena sosialisasi dan edukasi masih sangat minim dilakukan di pasar tradisional DKI Jakarta," kata Ketua Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial DPP IKAPPI Widyanto Kurniawan dalam keterangannya, Sabtu (18/7/2020).

Baca Juga: Wagub DKI: Beberapa Tempat Sudah Tak Pakai Kantong Plastik Lagi

1. Larangan dinilai belum efektif sampai ditemukan pengganti kantong plastik

IKAPPI: Pemprov DKI Belum Serius Cari Pengganti Kantong PlastikIlustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

IKAPPI mengatakan, penggunaan kantong plastik untuk beberapa komoditas basah masih sangat dibutuhkan dan masih digunakan di pasar tradisional.

Dengan adanya fenomena itu, Widyanto menilai, kebijakan larangan penggunaan kantong plastik atau kantong sekali pakai masih belum efektif, hingga ditemukan penggantinya

2. Alternatif yang mahal pengganti kantong plastik dikhawatirkan merugikan pedagang

IKAPPI: Pemprov DKI Belum Serius Cari Pengganti Kantong PlastikPetugas mensosialisasikan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan di Mall Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (1/7/2020) (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Dia mengatakan, banyak pedagang mengeluh kepada IKAPPI, karena tidak adanya alternatif pengganti kantong plastik yang murah dan efektif. Karena itu, IKAPPI menyarankan agar setidaknya Pemprov DKI bisa mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat produk-produk daur ulang sebagai pengganti kantong plastik.

"Tentunya, pedagang tidak mau kehilangan pelanggan dengan adanya pembatasan penggunaan kantong plastik, sebab dapat berisiko terhadap kehadiran pengunjung akibat tidak diberikan solusi yang lebih murah, lebih efektif, dan lebih higienis digunakan untuk berbelanja di pasar tradisional," kata Widyanto.

3. Alternatif yang terpenting adalah murah

IKAPPI: Pemprov DKI Belum Serius Cari Pengganti Kantong PlastikIDN Times/Daruwaskita

Widyanto menjelaskan, dulu ketika ada peralihan dari daun, plastik menjadi solusi alternatif pada saat itu karena harga lebih murah, bisa dicari di mana saja dan dianggap higienis, tidak bocor.

"Dan yang paling penting adalah bisa didapatkan dengan harga yang relatif murah," kata dia.

4. Ajak Pemprov DKI Jakarta cari alternatif kantong belanja yang murah

IKAPPI: Pemprov DKI Belum Serius Cari Pengganti Kantong PlastikIlustrasi Pasar ditutup (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Oleh karena itu, dengan menelisik transisi daun ke plastik, IKAPPI ingin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari langkah-langkah alternatif untuk mengganti penggunaan kantong plastik.

IKAPPI, kata Widyanto, kini tengah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mengurangi beban ekonomi pedagang jika kantong plastik dihentikan di pasar tradisional.

Baca Juga: Kantong Plastik Mulai Dilarang Besok, Walhi: Kurang Sosialisasi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya