Kerumunan Jokowi di NTT, Pihak Rizieq Tuntut Keadilan 

Pihak Rizieq Shihab minta ada asas equality before the law

Jakarta, IDN Times - Kuasa hukum pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, buka suara terkait kerumunan yang terjadi saat Presiden Joko "Jokowi" Widodo berada di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (23/3/2020).

Aziz menuntut agar kasus kerumunan yang ditimbulkan Jokowi bisa membuktikan bahwa kasus serupa yang terjadi pada Rizieq tidak mengandung unsur diskriminasi.

"Buktikan jika memang tidak ada kriminalisasi terhadap Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan," kata dia kepada IDN Times, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga: Jokowi Picu Kerumunan, Anggota DPR: Jangan Salahkan Warga Abai Prokes

1. Aziz minta ada asas equality before the law

Kerumunan Jokowi di NTT, Pihak Rizieq Tuntut Keadilan Kuasa Hukum DPP FPI, Aziz Yanuar di Polda Metro Jaya (Dok. IDN Times/Istimewa)

Aziz menuntut agar kasus kerumunan Jokowi juga bisa dibawa ke ranah hukum yang sama, seperti kasus kerumunan Rizieq di sejumlah tempat yang membuatnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Sesuai asas equality before the law," ujarnya.

Untuk diketahui, equality before the law adalah prinsip semua orang sama kedudukannya di mata hukum. Aziz mengatakan, aparat penegak hukum perlu membuktikan tidak ada penegakkan hukum yang bersifat diskirminatif terkait kasus kerumunan ini.

2. Menurut Istana, kerumunan massa terjadi secara spontanitas

Kerumunan Jokowi di NTT, Pihak Rizieq Tuntut Keadilan Presiden Jokowi saat berkunjung ke NTT (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan kunjungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan kerumunan.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak Presiden Jokowi berdiri di mobil yang atapnya terbuka sembari melambaikan tangannya kepada masyarakat yang berkerumun di sekitar mobilnya.

Istana akhirnya angkat suara terkait video itu. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin membenarkan lokasi kejadian kerumunan itu, yakni saat Jokowi hendak meresmikan Bendungan Napun Gete.

"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata Bey dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).

Kerumunan massa itu, kata dia, bukan disengaja melainkan spontanitas masyarakat karena antusias bertemu Jokowi. Sehingga, mereka menyambut kedatangan Jokowi.

"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata Bey.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," katanya lagi.

3. Jokowi ke NTT untuk meninjau lumbung pangan dan meresmikan bendungan Napun Gete

Kerumunan Jokowi di NTT, Pihak Rizieq Tuntut Keadilan Presiden Jokowi ketika meresmikan Bendungan Napun Gete di NTT (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi bertolak menuju Provinsi NTT untuk meninjau lumbung pangan dan meresmikan Bendungan Napun Gete.

Saat di Bandar Udara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Jokowi diagendakan langsung menuju lokasi lumbung pangan atau food estate. Lumbung pangan tersebut terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah.

"Di lokasi tersebut Kepala Negara akan melakukan peninjauan area lumbung pangan padi yang menjadi program jangka panjang pemerintah untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur," demikian rilis Sekretariat Presiden, Selasa (23/2/2021).

Jokowi kemudian langsung bertolak menuju Kabupaten Sikka dengan menempuh perjalanan udara untuk meresmikan, sekaligus meninjau bendungan Napun Gete yang telah dibangun sejak 2016 tersebut.

Baca Juga: Bendungan Napun Gete yang Diresmikan Jokowi di NTT Senilai Rp880 M

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya