Kominfo Antisipasi Kekacauan Informasi Ruang Digital Jelang Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengajak semua elemen bangsa mengantisipasi ancaman kekacauan informasi pada Pemilu 2024.
Agenda politik ini menjadi pesta demokrasi besar bagi rakyat Indonesia. Setiap rakyat yang memiliki hak suara akan mengikuti pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Legislatif baik DPR, DPD, dan DPRD, juga pemilihan kepala daerah.
"Berbagai narasi bermuatan politik mulai beredar di media sosial terkait kandidat. Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama, karena berpotensi mengarah pada kekacauan informasi serta ujaran kebencian yang dapat mengancam keutuhan masyarakat," kata dia dalam keterangannya, dilansir pada Kamis (19/10/2023).
1. Disinformasi membuat polarisasi
Nezar menyatakan antisipasi terhadap kekacauan informasi pada masa Pemilu menjadi sangat penting. Menurutnya, disinformasi dalam kegiatan elektoral dapat mengakibatkan polarisasi antarmasyarakat secara berkepanjangan.
"Termasuk menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, serta menimbulkan instabilitas politik yang dapat menghambat roda perekonomian," kata dia.
Baca Juga: Johnny G Plate Cecar Jubir Kominfo: Jadikan Menteri Tempat Sampah!
2. Agenda Pemilu Damai 2024 untuk memilih dengan bijak dan damai
Kominfo mendorong agenda komunikasi publik dengan tajuk Pemilu Damai 2024.
Menurutnya, pesan ini wujud ikhtiar bersama untuk mendorong masyarakat agar dapat menentukan pilihan dengan bijak, dan tetap menjaga perdamaian bangsa termasuk di ruang digital.
3. Antisipasi SARA hingga polarisasi
Kemudian, Nezar merinci pesan Pemilu 2024 Damai disusun sebagai upaya menjawab berbagai isu pemilu yang selama ini hadir di tengah keseharian kehidupan bangsa.
"Seperti peningkatan partisipasi, pemenuhan hak memilih dan dipilih, antisipasi SARA, anti perpecahan atau polarisasi, dan anti hoaks untuk menjaga ruang digital tetap damai," ujarnya.
Baca Juga: Jubir Kominfo Akui Terima Rp1,5 Miliar dari Johnny G Plate