Labrak Kantor, Anies Geram Ibu Hamil Masih Masuk Kerja saat Pandemik

Dua kantor di gedung tinggi ditutup Anies karena tak WFH

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur seorang manager human resources sebuah perusahaan yang disidaknya pada Selasa (6/7/2021) siang di kawasan Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat. Dia geram karena masih ada ibu hamil yang bekerja ke kantor saat pandemik seperti ini.

Menurutnya, ini bukan hanya pelanggaran atas aturan yang ada, namun pelanggaran tanggung jawab kemanusiaan.

"Saya katakan harusnya seorang ibu lebih sensitif, lindungi perempuan, lindungi ibu hamil tidak seharusnya mereka berangkat bekerja seperti ini. Kalau terpapar komplikasinya tinggi dan pelanggaran yang dilakukan bukan sekadar pelanggaran atas peraturan yang dibuat oleh pemerintah, tapi ini adalah pelanggaran atas tanggung jawab kemanusiaan," kata Anies di akun Instgramnya, @aniesbaswedan.

1. Kantor di gedung tinggi malah tak pikirkan keselamatan

Labrak Kantor, Anies Geram Ibu Hamil Masih Masuk Kerja saat PandemikGubernur DKI Jakarta melakukan inspeksi ke sejumlah perusahaan untuk tegakkan aturan WFH PPKM Darurat (instagram.com/aniesbaswedan)

Anies marah karena masih ada saja pekerja non-esensial yang bekerja dari kantor (work from office/WFO). Dia mengatakan bahwa orang-orang yang bekerja di gedung pencakar langit tersebut melanggar aturan PPKM Darurat dan keselamatan bersama.

"Kantor-kantor di gedung pencakar langit Jakarta di lantai 43 semuanya adalah orang-orang yang sangat terdidik dan kantornya bukan kantor yang termasuk esensial, bukan termasuk critical, tetapi semua tetap bekerja, bukan saja melanggar peraturan tapi tidak memikirkan keselamatan," ujar Anies.

Baca Juga: Anies Tutup 2 Kantor di Gedung Tinggi karena Paksa Pegawai Masuk Kerja

2. Ada 300 orang dimakamkan di Jakarta per hari

Labrak Kantor, Anies Geram Ibu Hamil Masih Masuk Kerja saat PandemikInfografis Data Pemakaman Protokol COVID-19 di Jakarta. (IDN Times/Aditya Pratama)

Anies juga menyingung kondisi penanganan pandemik COVID-19 saat ini, di mana kasus baru COVID-19 di Jakarta mencapai 10 ribu. Pihaknya bahkan harus memakamkan 300 orang per hari. Orang-orang yang dimakamkan itu, kata Anies, adalah ayah, ibu, kakak, adik, dan anak dari tiap individu yang ada.

"Kita memakamkan lebih dari 300 orang sehari itu semua adalah saudara-saudara kita," pungkasnya. 

3. Pemilik perusahaan dinilai tak bertanggung jawab dan malah berlindung di rumah

Labrak Kantor, Anies Geram Ibu Hamil Masih Masuk Kerja saat PandemikGubernur DKI Jakarta melakukan inspeksi ke sejumlah perusahaan untuk tegakkan aturan WFH PPKM Darurat (instagram.com/aniesbaswedan)

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini menjelaskan bahwa aturan dibuat untuk melindungi karyawan yang ada dan jika melanggar pemiliknya yang harus bertanggung jawab, bukan berlindung di rumah dan isolasi, sementara pekerjanya berisiko terpapar COVID-19.

"Pekerjanya disuruh untuk setiap hari (kerja dari kantor), risiko itu adalah pemilik. Pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab, tadi saya sampai minta wajahnya diambil itu country manager ambil fotonya," ujar Anies.

Dari hasil sidak tersebut, Anies menutup kantor Ray White Indonesia yang bergerak di bidang properti dan PT Equity Life Indonesia yang bergerak di bidang asuransi. Kantor-kantor itu langsung ditutup dan karyawannya dipulangkan.

Baca Juga: Anies Labrak Langsung Perusahaan yang Langgar Aturan WFH PPKM Darurat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya