Mengaku Bunuh Yodi Prabowo, Pria Asal Riau Sempat Ditahan Polisi

Dia mengaku hanya bercanda, padahal tidak membunuh

Jakarta, IDN Times - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, menjelaskan bahwa ada seorang pria asal Provinsi Riau mengaku sebagai pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo. Walaupun sempat ditahan, akhirnya polisi melepaskan dia karena pernyataannya tidak terbukti.

"Memang waktu itu kami amankan dengan asumsi, dengan satu pertimbangan yang pertama apa benar informasi itu," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9/2020).

1. Salah satu respons pada pihak korban

Mengaku Bunuh Yodi Prabowo, Pria Asal Riau Sempat Ditahan PolisiTangkapan layar rilis kasus kematian Yodi Prabowo oleh Polda Metro Jaya (YouTube/Humas Polda Metro Jaya)

Pria itu awalnya diamankan agar polisi dapat menyelidiki pengakuan nya. Polisi juga melakukan penahanan sebagai bentuk respons pada keluarga Yodi.

"Yang kedua adalah dalam rangka pelayanan kepada pihak keluarga korban, tempat di mana Yodi bekerja semasa hidupnya," kata dia.

Baca Juga: Polisi: Editor Metro TV Yodi Prabowo Sempat Tes HIV Sebelum Meninggal

2. Pria asal Riau itu hanya bercanda

Mengaku Bunuh Yodi Prabowo, Pria Asal Riau Sempat Ditahan PolisiTKP penemuan jasad editor Metro TV, Yodi (https://humas.polri.go.id)

Pria asal Riau yang tidak disebut namanya itu, mengaku pernyataan bahwa dirinya telah membunuh Yodi Prabowo tersebut hanya bercanda. Polisi sebenarnya bisa mengenakan pasal dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks. Namun, kasus ini dinilai tidak memenuhi pasal tersebut karena tidak menimbulkan kekacauan pada publik secara luas.

"Dia itu hanya marah, bercanda saja. Sebetulnya bisa-bisa saja dikenakan tapi harus ada dampak menimbulkan kekacauan sampai ini akibat materiil dari perbuatannya," kata Tubagus.

3. Yodi ditemukan meninggal di pinggir jalan tol

Mengaku Bunuh Yodi Prabowo, Pria Asal Riau Sempat Ditahan PolisiTampilan CCTV saat Yodi ke toko perkakas (Dok. Istimewa)

Yodi Prabowo ditemukan meninggal dunia di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat ditemukan, jenazah korban masih dalam kondisi utuh dan mengenakan pakaian yang sama sebelum dia meninggal, bahkan mendiang Yodi masih mengenakan helm.

Akhirnya polisi melakukan penyelidikan hingga penyidikan. Polisi pada awalnya sempat menduga bahwa dia dibunuh. Tetapi pada akhirnya, polisi menemukan beberapa fakta bahwa kematian Yodi mengarah pada bunuh diri. Salah satunya, rekaman CCTV saat Yodi membeli sendiri pisau yang digunakan untuk menikam tubuhnya. 

Jika kamu mengalami kondisi psikologis tertekan dan butuh bantuan atau membutuhkan informasi dan konsultasi terkait bunuh diri, kamu bisa menghubungi beberapa kontak di bawah ini:

NGO Indonesia: Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454
Atau kamu juga bisa menghubungi nomor kontak ini:

1. Yayasan Pulih
Jl. Teluk Peleng 63 A Komplek AL-Rawa Bambu
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp : +62 21 788 42 580
Fax : +62 21 782 3021

2. YLBH Apik
Jl. Raya Tengah No. 31 RT 01 RW 09 Kp. Tengah Kramat Jati Jakarta Timur 13540
Telp. 021 – 87797289
Fax. 021 – 87793300

3. Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Telp. 021-8514389
Website: http://www.skizofrenia.org/

4. LSM Jangan Bunuh Diri
Telp. 021-0696 9293
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri. Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119. Bebas pulsa ya

Baca Juga: Polisi: Editor Metro TV Yodi Prabowo Meninggal Bukan Dibunuh

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya