Menkes Budi Paparkan 3 Aksi untuk Perkuat Ketahanan Kesehatan Regional

Perlu ada upaya memperbaiki mekanisme pendanaan

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan, Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023 telah melakukan berbagai upaya dan solusi terbaik bagi pemulihan sekaligus penguatan sektor kesehatan kawasan. Hal ini disampaikan seiring dengan berakhirnya pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN dan negara mitra ASEAN di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan kembali komitmen dan dukungan kawasan dalam melakukan berbagai upaya mitigasi, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi dalam memperkuat ketahanan kesehatan regional. Guna mewujudkannya, Budi menyampaikan bahwa kawasan perlu melakukan setidaknya tiga aksi yang berdampak.

Pertama adalah meningkatkan hardware atau infrastruktur kesehatan di kawasan, dengan membekali negara-negara peralatan yang diperlukan untuk pengawasan, penelitian, dan pengembangan, serta produksi vaksin, farmasi, dan peralatan medis.

“Pembangunan infrastruktur ini harus dilakukan di seluruh negara, jadi kalau ada virus bisa dideteksi lebih awal,” kata Budi dalam keterangannya, dilansir Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga: Ini 5 Hasil Pertemuan Menkeu dan Menkes se-Asia Tenggara

1. Meningkatkan software atau sumber daya manusia

Menkes Budi Paparkan 3 Aksi untuk Perkuat Ketahanan Kesehatan RegionalBudi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Kedua, meningkatkan software atau sumber daya manusia, yang berarti memastikan tersedianya individu-individu terampil atau yang dapat dengan cepat dimobilisasi melintasi perbatasan di wilayah, kapan pun diperlukan.

Ketiga, berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan keterampilan prevention, preparedness, dan response (PPR) selama pandemik juga penting.

2. Memperbaiki mekanisme pendanaan

Menkes Budi Paparkan 3 Aksi untuk Perkuat Ketahanan Kesehatan RegionalIlustrasi Rumah Sakit. IDN Times/Galih Persiana

Selanjutnya, komitmen yang dibahas adalah upaya memperbaiki mekanisme pendanaan. Dalam hal ini, harus melihat kondisi dan mekanisme khusus, salah satunya mempercepat pencairan dana untuk mencegah terjadinya keadaan darurat.

“Saya ingin menekankan bahwa situasi yang berbeda ini memerlukan mekanisme pencairan dana yang berbeda. Selama “masa damai”, pendanaan  PPR harus mematuhi proses pengambilan keputusan standar, yang biasanya dipandu oleh rencana strategis jangka panjang,” kata Budi.

3. Pemanfaatan Dana Respons COVID-19

Menkes Budi Paparkan 3 Aksi untuk Perkuat Ketahanan Kesehatan RegionalMenkes Budi Gunadi Sadikin (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Menurut Budi, di antara modalitas pembiayaan yang ada di sektor kesehatan ASEAN, perlu ada inovasi baru yang lebih terencana dan terintegrasi. 

Hal itu bisa dilakukan lewat penjajakan pemanfaatan Dana Respons COVID-19, yang mempunyai potensi untuk diperluas melampaui cakupan aslinya. Selain itu, menjadi satu kumpulan dana untuk mengatasi berbagai kesenjangan keuangan di sektor Kesehatan ASEAN.

Budi juga menekankan bahwa berakhirnya pandemik COVID-19 bukan berarti akhir bagi perjalanan sektor kesehatan. Momen ini jadi awal untuk memperkuat komitmen kawasan, agar bisa hadapi tantangan kesehatan di masa kini maupun masa yang akan datang.

“Harapan saya adalah kita dapat bekerja sama saling bahu membahu, sebagai sebuah komunitas yang erat dan kuat dalam Satu Komunitas ASEAN,” kata Budi.

Baca Juga: Budi Buka Pertemuan Menkes G20 di India, Ini 3 Agendanya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya