Menko PMK: Kunci Cegah Stunting Ada pada Perempuan

Anemia kronis berhubungan dengan kesehatan rahim

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kunci penanganan dan pencegahan stunting ada pada perempuan.

"Ternyata tidak sederhana dan kuncinya itu perempuan," kata dia dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional yang digelar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di Jakarta, Selasa (31/10/2023)

Muhadjir mengatakan ini berkenaan dengan penyakit anemia kronis yang punya risiko besar bagi anak perempuan.

1. Janin yang tak baik dan potensi anak stunting

Menko PMK: Kunci Cegah Stunting Ada pada PerempuanMenko PMK, Muhadjir Effendy dalam acara Launching Peringatan Hari Santri 2021 pada Selasa (21/9/2021). (youtube.com/Kemenag RI)

Anemia kronis ini membuat seorang perempuan kekurangan darah yang berkepanjangan akibat siklus menstruasi. Muhadjir mengatakan hal ini berbahaya bagi rahim, saat rahim perempuan dalam keadaan tidak baik maka potensi pertumbuhan janin juga bisa berpengaruh. Alhasil potensi anak tumbuh stunting juga tinggi.

"Berbahaya sekali pada rahim jadi yang namanya stunting, autis itu sebagian besar disebabkan oleh janin yang tidak bagus atau rahim tidak bagus, kondisi yang tidak bagus salah satu penyebabnya adalah anemia yang berkepanjangan yang kronis," kata dia.

Baca Juga: Pertagas Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pencegahan Stunting

2. Gencar pemberian pil penambah darah bagi anak perempuan

Menko PMK: Kunci Cegah Stunting Ada pada PerempuanIlustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dia mengatakan, saat ini pemerintah gencar untuk mempromosikan kepada siswa-siswi sekolah baik yang ada di negeri, swasta maupun di pondok pesantren untuk intensif minum pil tambah darah setelah haid.

"Untuk mencegah terjadinya anemia yang berkepanjangan, cuma ini masih ada problem karena pilnya itu tidak disukai oleh anak-anak karena katanya tidak enak," kata dia.

Karena memang fenomena yang ditemui di lapangan, tak jarang siswi membuang pil penambah darah yang diberikan karena dirasa tidak enak.

"Karena itu kalau dibiarkan kronis itu mengganggu rahim jadi stanting itu jadi saya juga baru tahu setelah menjadi Menko ternyata tidak sederhana dan kuncinya itu perempuan," kata dia

3. Intervensi stunting dari ibu hamil

Menko PMK: Kunci Cegah Stunting Ada pada PerempuanIlustrasi vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Pada akhirnya, isu stunting adalah isu perempuan. Apalagi saat seorang ibu sedang hamil. Muhadjir mengatakan, perempuan yang hamil saat ini sudah bisa menjalankan USG atau Ultrasonografi bisa dilakukan di posyandu.

"Kalau hamil itu bisa terpantau kondisi rahimnya. Kalau sebelum itu hanya di rumah sakit sekarang di Puskesmas. Semua Puskesmas akhir tahun ini target kita harus punya USG untuk diperiksa kondisinya," kata dia

Dia menjelaskan, jika penanganan stunting lebih mudah dilakukan dari dalam rahim karena kondisi ibu dan bayi bisa digencarkan penanganannya dengan makanan tambahan atau obat.

Baca Juga: Pertagas Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pencegahan Stunting

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya