Menkominfo: Perempuan Pilar Utama UMKM, Banyak Kartini Modern Inspiratif

Peran perempuan di berbagai bidang tak lagi bisa terbendung

Jakarta, IDN Times - Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, partisipasi "Kartini Muda" saat ini tidak terlepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini.

Upaya Kartini memperjuangkan kesetaraan perempuan di Indonesia berbuah manis, salah satunya peran perempuan di bidang ekonomi. Seiring dengan akselerasi transformasi digital pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), peluang perempuan berpartisipasi sebagai wirausaha digital semakin terbuka lebar.

"Berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tidak sia-sia. Apabila kita telisik lagi, tidak dapat dimungkiri banyak Kartini-Kartini modern dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini,” ujarnya dalam Webinar Kartini Day Women in Digital Entrepreneurship #Recover Together with DEA, secara virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

1. Peran perempuan Indonesia yang fleksibel

Menkominfo: Perempuan Pilar Utama UMKM, Banyak Kartini Modern InspiratifKartini-kartini Indonesia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dia menjabarkan sejumlah nama perempuan yang punya peran penting di Indonesia bahkan tingkat dunia. Peran perempuan di berbagai bidang tak lagi bisa terbendungkan.

Di Indonesia, secara umum, menurut Johnny, perempuan memiliki fleksibilitas peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai wirausaha atau pekerja, yang diharapkan menjadi solusi dan wujud dari aksi non diskriminasi.

“Solusi atas ketidakpuasan banyak perempuan terhadap dunia kerja reguler dengan menawarkan kesetaraan peluang laki-laki dan perempuan. Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultra mikro dengan kontribusi sebesar 60 persen  dari total 58 juta UMKM di Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Cerita Fraksi Balkon dan Fraksi WhatsApp di Balik Pengesahan UU TPKS

2. UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja secara signifikan

Menkominfo: Perempuan Pilar Utama UMKM, Banyak Kartini Modern InspiratifUMKM di Kota Semarang menyediakan barcode QRIS saat mengikuti pameran di Tentrem Mall Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Melansir dari survei Google pada tahun 2020 berjudul Advancing Woman in Entrepreneurship, dia menyatakan tingkat partisipasi perempuan Indonesia di bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara. Meskipun demikian, wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berkaitan dengan jaringan bisnis dan kebutuhan peningkatan keterampilan pemasaran.

“Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis, ini hal yang baik,” kata Johnny.

UMKM sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berperan penting dalam pemulihan dan pemantapan ekonomi Indonesia. Pada 2021, Johnny mengatakan jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta dengan persentase kontribusi terhadap PDB mencapai 61,97 persen.

“UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan secara nasional. Kontribusi yang besar tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa UMKM perlu didukung untuk dapat bertahan, dapat beradaptasi, dan dapat berkembang di masa pandemik COVID-19 ini,” jelas dia.

3. Wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan

Menkominfo: Perempuan Pilar Utama UMKM, Banyak Kartini Modern InspiratifIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pandemik COVID-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi yang cukup dalam. Bahkan saat ini masih terancam stagflasi, stagnasi dan inflasi khususnya di negara-negara industri termasuk Indonesia.

“Walaupun masih bertumbuh positif, namun tetap mengalami tekanan dampak dari tekanan global tersebut, dampak dari potensi stagnasi dan inflasi di negara-negara industri,” ujarnya.

Kondisi tersebut pada saat pascapandemi COVID-19 dapat diakselerasi dengan transformasi digital. Oleh karena itu, Johnny menegaskan, UMKM perlu lakukan survival innovation dalam aspek produk, proses produksi, dan layanan. Misalnya dengan mengoptimalkan saluran online untuk pemasaran produk-produk. Saat ini, semakin banyak UMKM yang telah memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk dapat beradaptasi di tengah pandemi dan menunjukkan hasil yang positif.

Dia menyatakan kebangkitan UMKM adalah hasil dari peningkatan daya saing melalui digitalisasi. Setidaknya, nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11 persen.

“Peningkatan juga terjadi pada transaksi keuangan digital perbankan di Indonesia sebesar 25% sampai 40% di tahun 2020, saat dimana masih begitu hebatnya pandemi Covid-19. Tren digitalisasi yang tidak lagi terbatas pada golongan ekonomi segmen tertentu berdampak pada peningkatan aktivitas bisnis secara online,” ujarnya.

Baca Juga: Bangkit dari Abu: Kisah Para Perempuan Penyintas Bom Terorisme

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya