Perempuan Penopang Hidup Bangsa, Tapi Masih Alami Diskriminasi

Menteri PPPA resmikan DRPPA dan Desa Bebas Stunting

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan bahwa perempuan adalah penopang hidup bangsa baik dari keluarga, sosial hingga ketahanan ekonomi. Perempuan punya empati dan sensitivitas sosial yang luar biasa guna mencari solusi berbagai kondisi serta ketelitian, kesabaran, dan keuletan kunci dari kesuksesan. Sedangkan anak-anak kata dia adalah penerus bangsa.

Dalam mewujudkan bangsa yang tangguh, sejahtera, dan maju sebagaimana cita-cita mulia Indonesia, maka investasi terbesar dan terpenting yang perlu diwujudkan adalah pada anak-anak.

“Hingga saat ini perempuan dan anak masih mengalami diskriminasi dan belum diprioritaskan dalam pembangunan,” kata dia, dilansir Selasa (12/4/2022).

1. Resmikan DRPPA dan Desa Bebas Stunting di Banyuasin dan Musi Rawa

Perempuan Penopang Hidup Bangsa, Tapi Masih Alami DiskriminasiMenteri PPPA, Bintang Puspayoga dan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dan Desa Bebas Stunting di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Senin (11/4/2022). (dok. KemenPPPA)

Kondisi diskriminasi perempuan dan anak kata dia bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), serta Indeks Perlindungan Anak (IPA) yang masih belum mencapai target yang diharapkan. 

“Selain itu hingga saat ini, isu kekerasan terhadap perempuan, isu perkawinan anak, serta tentunya isu stunting, yang menjadi fokus utama BKKBN, sebagaimana diamanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021,” ujarnya.

Bintang bersama dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dan Desa Bebas Stunting di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Senin (11/4/2022).

Baca Juga: DPR Bakal Sahkan RUU TPKS Jadi UU di Rapat Paripurna Hari Ini

2. Pengarusutamaan gender itu keharusan bukan pilihan

Perempuan Penopang Hidup Bangsa, Tapi Masih Alami Diskriminasiilustrasi keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pemaparannya, Bintang mengatakan  dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 jumlah penduduk di Kabupaten Banyuasin sebesar 48.67 persennya adalah perempuan dan 35.1 persennya adalah anak-anak. Sementara, jumlah penduduk di Kabupaten Musi Rawas, sebesar 48,88 persennya adalah perempuan dan 35.62 persennya adalah anak-anak.

“Tentunya, data ini cukup memberikan gambaran mengenai potensi luar biasa dari perempuan dan anak di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas. Maka dari itu, pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan kepentingan terbaik anak adalah suatu keharusan, bukan pilihan,” ujarnya.

3. Pengembangan DRPPA libatkan anak dan perempuan

Perempuan Penopang Hidup Bangsa, Tapi Masih Alami DiskriminasiMenteri PPPA, Bintang Puspayoga dan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dan Desa Bebas Stunting di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Senin (11/4/2022). (dok. KemenPPPA)

Kementerian PPPA bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) serta Kementerian dalam Negeri telah menginisiasi Model Desa atau Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

“Dalam mengembangkan sebuah desa menuju DRPPA, seluruh perangkat yang ada di desa, khususnya perempuan dan anak juga perlu terlibat. Sebagai pihak yang merasakan langsung hambatan-hambatan yang selama ini harus dihadapi, perempuan dan anak tentunya juga menjadi pihak yang mengetahui solusi paling tepat untuk mempersempit jurang ketimpangan yang ada,” kata Bintang.

4. Keluarga pondasi lahirkan generasi berkualitas

Perempuan Penopang Hidup Bangsa, Tapi Masih Alami DiskriminasiMenteri PPPA, Bintang Puspayoga dan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dan Desa Bebas Stunting di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Senin (11/4/2022). (dok. KemenPPPA)

Sementara, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan upaya pengendalian kuantitas dan meningkatkan kualitas penduduk maka pengelolaan kependudukan dengan pendekatan keluarga harus dikedepankan salah satunya lewat program kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Bangga Kencana) yang jadi bagian penting lahirkan generasi berkualitas.

“Keluarga menjadi pondasi utama lahirnya generasi yang berkualitas, oleh karena itu keluarga harus dibekali bagaimana perencanaan keluarga yang baik, sehingga anak yang dilahirkan sehat dan terhindar dari stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri PPPA: Pendidikan Reproduksi Bantu Cegah Kekerasan Seksual 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya