Shane Menyesal Terjerumus Kasus Mario Dandy, Ngaku Terhipnotis

Shane mengaku tak tahu masalah antara Mario, AG dan David

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus penganiayaan Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) merasa jadi korban salam kasus penganiayaan David Ozora (17).

Dia mengatakan, tak tahu banyak soal permasalahan yang ada di antara terdakwa Mario Dandy dan kekasihnya AG. Hal ini membuatnya terjerumus dalam perbuatan penganiayaan yang membuat David Ozora harus dirawat dalam waktu lama.

Shane Lukas hari ini membacakan nota pembelaannya atau pleidoi usai terdakwa Mario Dandy (20) di ruang sidang utama Prof Oemar Seno Adji PN Jaksel.

"Majelis hakim yang saya muliakan, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa saya juga merasa menjadi korban dalam kejadian ini. Karena dari apa yang saya renungi dan saya dengar selama proses persidangan ini, saya sama sekali tidak mengetahui banyaknya masalah antara Mario, Agnes, Amanda, dan David, juga orang-orang yang diajak Mario sebelum terjadinya kejadian malam itu," kata dia, Selasa (22/8/2023)

Dia mengungkapkan hanya tahu cerita tentang AG yang dilecehkan David. Padahal saat itu dia tidak mengenal AG maupun David.

"Saya kenal Agnes dan David hanya pada hari itu saja," katanya 

Atas keterlibatannya ini, Shane mengaku menyesal di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia bahkan tak menyangka diminta merekam perbuatan penganiayaan itu.

"Saya sungguh menyesal Yang Mulia, kenapa pada hari itu saya harus ikut dengan Mario, saya sama sekali tidak terbayangkan apa yang terjadi pada saat Mario menyerahkan handphone-nya pada saya Saya tidak mengerti, apakah saya hanya diminta memvideokan pembicaraan mereka atau diminta memfotokan. Begitu cepat peristiwa itu terjadi, entah apa yang membuat saya tidak langsung reflek saat Mario mengayunkan kakinya dan menendang David," kata dia.

Dia mengaku seperti terhipnotis dan baru sadar melerai penganiayaan yang terjadi pada 20 Februari 2023 malam itu.

"Entah apa yang menyebabkan saya seolah-olah terhipnotis dan baru sadar untuk melerai dan menghalau, menghentikan Mario melakukan tindakan penganiayaan selanjutnya. Sekali lagi saya menyesal dan memohon maaf atas musibah yang terjadi ini," katanya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya