Jakarta, IDN Times - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menjadi salah satu dari 14 partai politik yang dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu 2019.
"PDI Perjuangan memberikan apresiasi kepada KPU, Bawaslu, dan DKPP yang telah berkerja profesional, independen," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto usai penyampaian hasil verifikasi partai politik peserta pemilu 2019 di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2).
Setelah dinyatakan lolos, Hasto menyebut PDIP akan berkoordinasi dengan partai politik pengusung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Sebagai contoh Golkar baru saja menyempurnakan susunan DPP partai, Nasdem juga Sekjennya belum lama menjabat sehingga komunikasi politik akan kami lakukan setelah verifikasi parpol dalam kaitannya untuk meningkatkan efektivitas dukungan kami kepada pemerintahan Jokowi," ujarnya.
Setelah itu, dalam kaitannya dengan Pilpres 2019, PDIP akan melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang ke-3 pada 23-25 Februari mendatang.
"Pada Rakernas itu kami akan membahas hal-hal strategis terkait Pemilu Serentak 2019, dan berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai Capres dan Cawapres," ucap Hasto.
Hasto mengatakan keputusan siapa yang nantinya akan diusung PDIP di Pilpres mendatang merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kongres sudah memberi mandat ke Megawati, termasuk terkait dengan Paslon Presiden dan Wapres akan disampaikan di momen yang tepat dan itu jadi kewenangan Bu Mega. Tapi kami terus mencermati bahwa tradisi yang dibangun Megawati selalu memberi kesempatan kedua kepada daerah termasuk kepada Presiden yang mampu membangun komitmen kerakyatan," jelasnya.
Hasto mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi PDIP untuk menggaet partai baru yang menjadi peserta Pemilu 2019.
"Partai-partai baru tentu saja dialog akan dilakukan mengingat spirit PDIP adalah semangat gotong royong. Setiap partai tentu punya desain mendorong kepemimpinan dari dalam, seperti kita tahu Jokowi lahir dari proses kepemimpinan internal PDIP," tuturnya.
Hasto sendiri mengatakan Pemilu 2019 akan menjadi pemilu ke-9 yang diikuti PDI Perjuangan sejak tahun 1973, kecuali pada tahun 1997, karena dilarang ikut Pemilu.
"Bagi PDI Perjuangan, pemilu adalah alat, yaitu rakyat yang berdaulat untuk menentukan para wakilnya di lembaga legislatif," katanya.