Luhut: RI Tambah 3 Negara yang Dilarang Masuk

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menutup penerbangan internasional dari Inggris, Norwegia, dan Denmark.
Sementara, Hongkong akan dihapus dari daftar negara yang dilarang masuk ke Indonesia.
“Mengikuti perkembangan yang terjadi, pemerintah akan melakukan penambahan negara UK (Inggris), Norwegia dan Denmark dan menghapus Hongkong dalam daftar tersebut untuk mempertimbangkan penyebaran kasus Omicron yang cepat di ke-3 negara,” ujar Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021).
Sebelumnya, pemerintah melakukan pembatasan pelaku perjalanan internasional yang hendak masuk Indonesia. Ke-11 negara tersebut adalah Afrika Selata, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambi, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hongkong.
1. Pemerintah akan terus pantau perkembangan Omicron di dunia
Kemudian, Luhut menyebut pemerintah akan terus memonitor perkembangan kasus Omicron di negara-negara lain. Apabila semakin menyebar, maka kebijakan pemerintah akan menyesuaikan.
“Masih banyak yang belum kita ketahui tentang varian Omicron ini dan peneliti-peneliti yang terus dikontak oleh Pak Budi Menteri Kesehatan masih terus berjalan dengan sangat ketat,” jelas Luhut.
2. Luhut sebut angka kematian akibat Omicron masih rendah
Luhut mengungkapkan dari hasil penelitian-penelitian, varian Omicron memang disebut menyebar lebih cepat. Namun hingga kini, tingkat kematian akibat Omicron masih rendah.
“Berita baiknya sampai saat ini tingkat kematian karena Omicron masih terlihat rendah, tetapi tadi malam juga kita dapat berita dari Amerika belum boleh mengenyampingkan bahwa kemungkinan itu juga bisa tinggi,” ucap Luhut.
3. Luhut minta masyarakat agar hanya dengarkan keterangan resmi pemerintah
Maka dari itu, Luhut meminta kepada masyarakat agar hanya mendengarkan keterangan resmi dari pemerintah. Sehingga, tidak menyebarkan hoaks terkait pandemik COVID-19.
“Dengarkan saja penjelasan resmi dari pemerintah, penjelasan resmi yang diberikan Kementerian Kesehatan, oleh kantornya Pak Airlangga atau saya. Jangan sampai ini menimbulkan kepanikan. Tidak ada yang perlu dibuat panik karena semua kesiapan kita jauh lebih bagus dari bulan Mei, Juni, Juli tahun ini,” jelasnya.