Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO: COVID-19 Varian Omicron Terdeteksi di 89 Negara

Ilustrasi markas WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Jakarta, IDN Times – World Health Organization (WHO) melaporkan COVID-19 varian Omicron telah terdeteksi di 89 negara. WHO juga mengabarkan varian Omicon menyebar cepat di di tempat-tempat dengan kekebalan populasi yang tinggi.

Hasil penilaian WHO menunjukkan kasus Omicron berlipat ganda setiap 1,5 sampai tiga hari di negara-negara dengan penularan komunitas, yang berarti transmisi Omicron tidak semata-mata dari luar negeri.

WHO turut memperingatkan Omicron akan segera menyusul Delta sebagai varian dominan di 89 negara tersebut, dikutip dari Euronews.

1. WHO belum punya data definitif soal Omicron

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

WHO belum memiliki data definitif terkait ancaman varian Omicron. Oleh sebab itu, badan kesehatan PBB itu belum bisa mengatakan lonjakan virus di sejumlah negara terjadi karena kemunculan varian Omicron atau karena kombinasi keduanya.

Pertanyaan lain yang belum terjawab adalah sejauh mana varian Omicron menurunkan efikasi vaksin COVID-19.

WHO pertama kali melabeli Omicron sebagai variant of concern pada 26 November lalu, setelah Afrika Selatan melaporkan soal temuan varian baru tersebut. 

2. Negara-negara di Eropa mulai menerapkan lockdown lagi

Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Negara-negara di Eropa mulai menerapkan kebijakan pembatasan yang ketat. Langkah itu diambil demi membendung gelombang baru yang diyakini dipicu varian Omicron.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan negaranya akan menerapkan kembali lockdown mulai Senin (20/12/2021). Pemerintah memerintahkan toko-toko yang tidak masuk kategori penting atau esensial, bar dan restoran agar ditutup hingga 14 Januari mendatang. Sekolah dan perguruan tinggi akan ditutup hingga 9 Januari 2021.

“Ini tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang disebabkan oleh varian Omicron yang menimpa kita,” ucap Rutte.

Selain itu, otoritas terkait juga melarang adanya kerumunan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pemerintah membatasi jumlah tamu di dalam ruangan tertutup maksimum dua orang, hingga pertengahan Januari 2021. Namun, saat perayaan Nataru, jumlah tamu dibatasi maksimum empat orang di dalam ruangan tertutup

3. Belanda laporkan 13 ribu kasus baru COVID-19

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Dalam 24 jam terakhir, kasus COVID-19 di Belanda bertambah 13.259 kasus. Dengan demikian, kasus virus corona di negeri Kincir Angin itu telah mencapai 2.980.003 kasus selama pandemik.

Berdasarkan data World O Meters, jumlah kasus aktif di Belanda mencapai 580.106 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 624 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.

Belanda juga melaporkan 48 kasus kematian akibat COVID-19, dan 20.976 orang telah dinyatakan sembuh dari virus mematikan tersebut dalam 24 jam terakhir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us