gedung Bank Mandiri (mandiri.co.id)
Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, pada program penanggulangan prevalensi stunting ini, Bank Mandiri menggandeng relawan BKKBN sebagai pendamping keluarga (PK) yang akan melakukan pemantauan dan edukasi gizi kepada para penerima manfaat.
Tak hanya itu, program yang memberikan akses terhadap layanan kesehatan (access to healthcare) ini juga menyisipkan edukasi pengelolaan keuangan kepada para peserta, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat desa.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Mandiri Sahabat Desa juga telah hadir menyapa 200 keluarga rawan stunting di Kabupaten Keerom, Papua, 200 keluarga rawan stunting lagi Kota Palu Sulawesi Tengah, serta 200 keluarga rawan stunting di Yogyakarta.
“Dengan menyatukan intervensi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan dari program Mandiri Sahabat Desa, kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperluas program ini ke wilayah rawan stunting lainnya melalui pola kolaborasi dengan BKKBN ini,” tutupnya. (WEB)