Bangun SMK di Malaysia, Kemendikbud Kucurkan Dana hingga Rp28 Miliar

Ada jurusan keren lho di SMK SIKK ini

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membangun Unit Sekolah Baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia. Kemendikbud menggelontorkan dana hingga kisaran Rp28 miliar untuk pembangunan ini.

USB yang dibangun ini memiliki kompetensi keahlian tata boga dan perhotelan.

"Alhamdullilah pembangunan USB SMK SIKK ini bisa kita mulai dan mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto, dilansir dari laman Kemendikbud pada Minggu (6/9/2020).

1. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap

Bangun SMK di Malaysia, Kemendikbud Kucurkan Dana hingga Rp28 MiliarDirektur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi) Kemendikbud Wikan Sakarinto (Tangkapan layar "Bincang Sore Kemendikbud")

Pembangunan SMK SIKK ini akan dilakukan dalam dua tahap dan menelan biaya hingga hampir Rp28 miliar.

"Pembangunan USB akan dibagi dalam dua tahap. Tahun ini lantai bawah dengan anggaran Rp9 miliar, tahun depan lantai 2 dan 3 dengan anggaran sekitar Rp18-19 miliar, sehingga akhir tahun 2021 selesai dan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita,” ujar Direktur SMK, M. Bakrun.

Bakrun juga menyebutkan pembangunan SMK SIKK memiliki sejarah panjang karena merupakan amanah Presiden RI untuk mengembangkan sekolah di Malaysia. Pembangunan USB telah diusahakan pada tahun 2018 dan 2019, namun tidak bisa dilakukan.

Bangunan SIKK ini nantinya mengusung desain bangunan modern tiga lantai seluas 1.263 m2. Tahap pertama pembangunan dilakukan pada 24 Agustus-21 Desember 2020 dan tahap kedua pada April-Oktober 2021.

Lantai dasar yang diharapkan selesai di tahap satu akan dibangun RPS tata boga sedang lantai 2 untuk RPS perhotelan dan lantai 3 untuk ruang kelas.

Baca Juga: Pelajar di Luar Negeri Dipanggil Pulang, Nadiem: Negara Butuh Kamu!

2. SMK SIKK beroperasi sejak akhir 2008

Bangun SMK di Malaysia, Kemendikbud Kucurkan Dana hingga Rp28 MiliarPembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia oleh Kemendikbud (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Kepala SIKK, Dadang Hermawan mengatakan, SIKK beroperasi pertama kali pada 1 Desember 2008 dengan tugas memberikan akses layanan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. SMK SIKK ini memiliki program kuliner, perhotelan dan jasa pariwisata, serta teknologi pesawat udara yang telah bekerja sama dengan dunia usaha dan industri yang berada di Sabah, Malaysia.

Selain itu, sejumlah bidang usaha dan industri yang telah bekerja sama yaitu hotel, restoran, Layang Aerospace, dan Institut Latihan Perindustrian Kota Kinabalu.

“Terima kasih kepada Direktorat SMK untuk pembangunan USB SMK SIKK. Mudah-mudahan dengan dibangunnya fasilitas gedung baru ini kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik,” ujar Dadang.

3. SMK SIKK juga punya jurusan teknik pesawat terbang

Bangun SMK di Malaysia, Kemendikbud Kucurkan Dana hingga Rp28 MiliarPembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia oleh Kemendikbud (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Selain jurusan tata boga serta perhotelan dan jasa pariwisata, SMK SIKK juga juga sudah memiliki jurusan teknik pesawat terbang yang masih terbilang jarang. Hal ini mengagetkan Wikan. “Ini suatu terobosan yang sangat baik, meski membutuhkan dana besar,” kata Wikan.

Ia berharap dengan dibangunnya infrastruktur baru untuk mendukung belajar mengajar, harus sejalan dengan kesiapan sumber daya manusianya, baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Guru harus siap, dan juga harus menjadi coach dan teman bagi siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bagi kami, faktor kesuksesan 80 persen berasal dari manusia yang berani melakukan terobosan ‘link and match’ dengan industri. Tidak hanya ‘pacaran’, tapi ‘menikah’ dengan industri,” kata Wikan.

4. Ingatkan soal paket pernikahan pendidikan vokasi

Bangun SMK di Malaysia, Kemendikbud Kucurkan Dana hingga Rp28 MiliarPembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia oleh Kemendikbud (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

Dalam arahannya, Wikan mengingatkan, paket pernikahan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri harus melalui beberapa tahapan.

Adapun sejumlah tahapan tersebut antara lain, kurikulum yang disusun bersama antara sekolah dan industri, guru industri yang harus mengajar di SMK, magang yang direncanakan sejak awal bersamaan dengan kurikulum, sertifikasi kompetensi, keterserapan lulusan, serta guru yang harus dilatih industri secara berkala.

“Minimal enam (tahapan), lalu tambah teaching industry. Inilah ‘link and match’ yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-gurunya,” kata Wikan.

Dia berharap kepada kepala sekolah dan guru-guru agar menyiapkan langkah ke depannya, sehingga USB SMK SIKK ini dapat menjadi tanda bangsa untuk memimpin dunia dan bersinergi dengan bangsa lain.

“Dengan pembangunan USB ini semoga menjadikan SDM unggul dan kompeten di masa depan. Jangan hanya memperhatikan hard skill, tapi soft skill juga penting. Guru-guru dan kepala sekolah harus berani melakukan perubahan,” tutup Wikan.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bakal Bangun SMK Negeri Berbasis Seni pada 2021

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya