Usai Gempa Hantam Banten, BMKG Minta Publik Tak Percaya Berita Hoaks

Peringatan tsunami baru dicabut usai dua jam paska gempa

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta agar masyarakat tidak mempercayai sembarang berita apalagi berita hoaks terkait gempa yang mengguncang Banten pada Jumat (2/8) malam. Sebab, fenomena serupa kerap terjadi usai dilanda bencana. Berita cepat menyebar melalui media sosial. 

"Peringatan tsunami belum dicabut. Tapi, kami ingatkan jangan percaya hoaks," kata Dwikorita ketika memberikan keterangan pers di kantornya pada malam ini. 

Ia mewanti-wanti agar publik mempercayai informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Gempa bumi yang mengguncang Banten dan area lain di Pulau Jawa diketahui berpotensi tsunami. 

Dwikorita semula memprediksi tsunami sudah tiba pukul 19.35 WIB. Namun, hingga kini belum ada gelombang tsunami. Namun, ia melanjutkan, sesuai dengan prosedur yang berlaku, status peringatan tsunami baru bisa dicabut dua jam dari waktu prediksi yang telah ditetapkan oleh BMKG.

Dwikorita mengingatkan agar masyarakat tetap tenang. Sementara, bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, agar segera mencari tempat yang lebih tinggi. 

Kendati pusat gempa berada di Selat Banten, namun getarannya terasa hingga ke Jember, Jawa Timur dan Lampung. Ikuti terus pemberitaan mengenai gempa Banten di IDN Times ya. 

Baca Juga: [BREAKING] Diguncang Gempa, Rumah Sakit di Banten Evakuasi Pasien

Topik:

Berita Terkini Lainnya