PBNU: Stop Sebar Ujaran Kebencian di Bulan Ramadan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengajak semua pihak untuk berhenti menyebarkan ujaran kebencian di bulan suci Ramadan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal ini diungkapkan Said Aqil dalam pertemuan para ulama yang bertajuk “Multaqo Ulama, Habaib, Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Bangsa” di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Jumat (3/5) malam.
1. Ingatkan untuk tidak saling melemprkan ujaran kebencian
“Menghadapi bulan suci Ramadan, tidak pantas kita masih saling mencaci maki, saling berujar kebencian, saling memfitnah, kita hormati bulan suci Ramadaan,” kata Said Aqil dikutip dari Antara.
Said Aqil mengajak masyarakat untuk membuang rasa permusuhan, membangun rasa persaudaraan, dan menghormati satu sama lain usai diselenggarakannya pesta demokrasi pada 17 April lalu.
Baca Juga: Polri Selidiki Laporan Korlabi Terhadap Ketum PBNU Said Aqil Siradj
2. Singgung peran ulama
Editor’s picks
Said Aqil juga menyinggung peran ulama dalam sambutannya. Ia menjelaskan mengenai sejarah peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, ulama ikut berjuang bersama tentara dan rakyat lainnya untuk meraih kemerdekaan. Said Aqil juga menyinggung bahwa ulama adalah yang mengajarkan kebaikan, berakhlak mulia, bukan sebaliknya yang berujar kebencian atau bahkan berbicara yang belum tentu benar adanya.
3. Multaqo Ulama untuk persatuan Indonesia
Said Aqil menyebutkan kegiatan Multaqo Ulama dilakukan untuk persatuan bangsa Indonesia pasca-Pemilu 2019. “Pertemuan ini maksudnya adalah mengingatkan setelah kita melewati masa Pemilu atau Pilpres, kembali bersatu sayangilah bangsa Indonesia ini prioritaskan ke depan dan persatuan,” kata Said Aqil.
4. Said Aqil: Islam mengajarkan membangun persaudaraan
Dilansir dari Antara, Said Aqil menegaskan bahwa agama Islam mengajarkan untuk membangun persaudaraan, melarang permusuhan, serta melarang untuk berprasangka buruk.
“Islam mengajarkan ukhuwah persaudaraan, Islam mengajarkan budaya akhlakul karimah, Islam melarang kekerasan apalagi berbuat chaos yang inkonstitusional, Islam melarang ujaran kebencian, Islam melarang fitnah adu domba, bahkan Islam melarang suudzon buruk sangka satu sama lain,” kata dia.
Baca Juga: Ketika Rais Aam PBNU Panggil Ma'ruf Amin Wapres