Ambisi Loyalis Anas dan Cita-cita Politik Partai Kebangkitan Nusantara

PKN terbentuk setelah berdiskusi dengan Anas Urbaningrum

Jakarta, IDN Times — Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) merupakan partai yang baru terbentuk pada Oktober 2021 lalu. Parpol besutan Anas Urbaningrum ini kemudian sah menjadi partai politik berbadan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Januari 2022.

Meski baru resmi terbentuk selama empat bulan, PKN berambisi bisa menduduki kursi legislatif di Senayan pada Pemilu 2024 mendatang. Ketua Umum PKN, Gede Pasek Suardika, berharap partainya bisa mendapat minimal 4 persen suara dalam Pileg mendatang.

“Kami sudah bisa melewati masa kritis saat pendaftaran parpol di Kemenkumham. Target kira-kira 4 persen (parliamentary threshold) itu saya kira sudah pasti lolos,” kata Gede dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Kamis (26/5/2022).

1. Awal mula terbentuknya PKN, dari saran Anas Urbaningrum

Ambisi Loyalis Anas dan Cita-cita Politik Partai Kebangkitan NusantaraAnas Urbaningrum (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Gede bercerita, awal mula tercetusnya ide pembentukan partai politik baru yang berada di kelompok ‘tengah’. Dia mengaku, PKN bukan kelompok partai politik religius beraliran kanan, dan bukan kelompok sosialis beraliran kiri.

“Kami tidak melihat latar belakang seseorang ketika ingin bergabung dengan PKN,” ujar dia.

Menurutnya, yang terpenting adalah kesamaan dan kesepahaman untuk membangun Indonesia yang bebas dari oligarki.

Ide itu bermula ketika berdiskusi dengan eks Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang mendekam di Lapas Sukamiskin karena dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi.

Menurut Gede, dalam beberapa kali pertemuan dengan Anas Urbaningrum di Sukamiskin, terbentuk semangat untuk membuat satu organisasi yang bisa menjadi wadah untuk aktualisasi di lapangan.

Selama ini, kata Gede, beberapa gagasan yang terkait untuk Indonesia seringkali mengalami kebuntuan karena ketidaksepahaman dengan partai politik. Gede sendiri sempat tergabung dengan Partai Demokrat dan Partai Hanura, kemudian mundur lalu membangun PKN.

“Ide awal itu dari teman-teman baik Mas Anas, lalu datang ke Sukamiskin, kita berdiskusi. Lalu namanya kita berteman, bersahabat lama, akhirnya dia memberi banyak masukan, saran, dan saran beliau kita masukkan dalam langkah nyata di lapangan,” kata Gede.

“Puji tuhan, masukan beliau cukup manjur, kami sebagai teman-temannya berikhtiar selalu,” sambung Gede.

Baca Juga: Susunan Pengurus PKN, Partai yang Dibentuk Loyalis Anas Urbaningrum

2. Gede yakin PKN bisa bangkit saat Anas Urbaningrum keluar

Ambisi Loyalis Anas dan Cita-cita Politik Partai Kebangkitan NusantaraLogo Partai Kebangkitan Nusantara (instagram.com/g_paseksuardika)

Anas Urbaningrum saat ini masih mendekam di penjara karena tersangkut kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang pada 2010-2012. Dia baru bebas pada Mei 2023 mendatang.

Namun meski dinyatakan bebas, Mahkamah Agung (MA) mencabut hak politik Anas Urbaningrum selama lima tahun. Putusan itu membuat Anas tidak bisa mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilu.

“Posisi beliau ini kan sedikit banyak misteri di dalam proses hukumnya, dan itu satu per satu sudah muncul di permukaan. Saya yakin pada saatnya dia keluar, itu akan terbuka dengan sendirinya,” tutur Gede.

Meski tersangkut kasus korupsi, Gede mengaku Anas bakal bisa bangkit dan membuktikan dirinya tidak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang. Loyalis Anas Urbaningrum ini juga optimistis, PKN bisa lebih maju ketika Anas bebas.

“Kalau nanti saatnya itu terbuka dengan sendirinya, maka dengan senang hati kami di PKN akan memberikan ruang beliau untuk comeback,” kata Gede.

Baca Juga: Keluar dari Hanura, Gede Pasek Pimpin Partai Kebangkitan Nusantara

3. Ambisi duduk di DPR

Ambisi Loyalis Anas dan Cita-cita Politik Partai Kebangkitan NusantaraIDN Times/Kevin Handoko

Gede mengaku parpolnya saat ini sedang mempersiapkan diri untuk maju dalam Pileg 2024. Ambisinya untuk dapat duduk di kursi legislatif.

Namun dia menampik keinginan untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Gede mengatakan, pihaknya bersikap rasional dan menyadari bahwa parpolnya masih sangat muda.

Gede menjelaskan, pihaknya saat ini fokus dalam tiga hal terkait dengan persiapan Pemilu 2024. Pertama, untuk lolos sebagai partai politik berbadan hukum di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkuham), kedua untuk lolos verifikasi parpol di KPU.

Kemudian, fokusnya yang terakhir untuk lolos parliamentary threshold di parlemen nasional dan daerah.

“Tiga etape ini kita disiplinkan. Etape pertama sudah kita selesaikan, etape kedua sudah bikin jadwal, dan alhamdulillah masih on the track,” tutur dia.

Gede juga menjelaskan, tidak mungkin pihaknya mengusung nama untuk maju dalam Pilpres 2024. Pasalnya, jika ingin mengusung pun perlu ada kesepakatan dari seluruh anggota PKN di tingkat daerah.

“Bagaimana kami mengusung yang akan didukung? Tentu tidak mungkin akan menentukan nama orang. Karena partai ini dibangun dengan semangat gotong-royong,” kata Gede.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya