Nadiem Minta UT dan BP2MI Sinergis Beri Pendidikan PMI

Mahasiswa UT yang juga PMI di luar negeri 2.603 orang

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, meminta Universitas Terbuka (UT) sinergis bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberikan bekal pendidikan pada PMI.

Nadiem berpesan agar UT dan BP2MI memberikan akses untuk PMI menempuh jenjang pendidikan tinggi.

“Terutama dalamaw memberikan jenjang pendidikan formal bagi PMI dalam menempuh pendidikan tinggi,” kata Nadiem, dilansir dari ANTARA, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga: Menaker: Ada 77 Negara Buka Kembali Penempatan PMI

1. Nadiem singgung peran PMI bagi Indonesia

Nadiem Minta UT dan BP2MI Sinergis Beri Pendidikan PMIIlustrasi pekerja migran Indonesia (PMI). (ANTARA FOTO/Reza Novriandi)

Nadiem menyinggung soal peran PMI yang telah memberikan dampak positif untuk keuangan negara. Sebab, kata Nadiem, mereka telah memberikan nilai remitansi yang signifikan mencapai 7 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Maka itu, menurut Nadiem, PMI harus menjadi sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan visi Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Salah satu caranya yakni dengan memberikan pendidikan berkualitas kepada mereka.

“Mengingat besarnya peran PMI, pemerintah berupaya memastikan pekerja migran terlindungi dan terbekali dengan keterampilan yang mumpuni,” ujarnya.

2. Jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.603 orang, 173 PMI di Korsel

Nadiem Minta UT dan BP2MI Sinergis Beri Pendidikan PMIIlustrasi. Sejumlah tenaga kerja WNI di Hong Kong sedang menikmati akhir pekan. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Diketahui, jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.603 orang, dan sebanyak 173 mahasiswa di antaranya berada di Korea Selatan.

Menurut Rektor UT Ojat Darojat, sebanyak 36 PMI mahasiswa UT di Korea Selatan merupakan mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana.

3. UT wisuda 39 PMI di Arab Saudi

Nadiem Minta UT dan BP2MI Sinergis Beri Pendidikan PMIIlustrasi pekerja migran Indonesia saat akhir pekan di Korea Selatan. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

UT juga mewisuda secara daring 29 mahasiswa jenjang sarjana yang merupakan PMI di Arab Saudi. Lulusan merupakan mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan satu orang, Ilmu Administrasi Bisnis empat orang, Manajemen sembilan orang, Ilmu Komunikasi tujuh orang, Akuntansi satu orang, Pendidikan Ekonomi satu orang, Pendidikan Kewarganegaraan satu orang, dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan lima orang.

Ojat menyebut PMI tersebut sebagai orang terpilih yang bisa menuntaskan studinya di UT. Sebabnya, berdasarkan sistem UT, tidak semua mahasiswa UT di luar negeri sanggup menuntaskan studinya karena berbagai alasan.

“Ini membuktikan Anda adalah pekerja keras dan orang yang multitasking yang membagi waktu untuk bekerja, mengurus keluarga, dan kuliah di UT. Tidak semua orang memiliki kemampuan itu,” tuturnya.

Baca Juga: Pesan Wamenaker ke P3MI: Jangan Berangkatkan PMI Secara Ilegal

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya