Ribuan Buruh Bakal Demo di DPR Besok, Minta Penurunan Harga BBM

Aksi akan dilakukan serentak di 33 provinsi

Jakarta, IDN Times — Sejumlah buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dikabarkan bakal mengadakan demo besar-besaran besok, Selasa 6 September di DPR.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pihaknya menolak kenaikan harga BBM yang membuat kehidupan buruh semakin kesulitan.

“Partai Buruh dan Serikat Buruh akan melakukan aksi puluhan ribu buruh pada tanggal 6 September 2022,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Bakal Demo Besar Tolak BBM Naik, KSPI Minta DPR Panggil Menteri ESDM

1. Aksi berpusat di DPR RI

Ribuan Buruh Bakal Demo di DPR Besok, Minta Penurunan Harga BBMMahasiswa dari sejumlah Universitas mulai berdatangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat untuk berunjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Said Iqbal menyampaikan aksi massa bakal dipusatkan di DPR RI. Hal itu dikarenakan pihaknya bakal meminta pimpinan DPR untuk memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri lainnya yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

“Pimpinan DPR dan komisi terkait harus berani membentuk pansus atau panja BBM,” kata Said Iqbal.

Selain di Jakarta, aksi juga diadakan serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisir oleh Partai Buruh dan KSPI. Demo akan dilakukan di Bandung, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pelanbaru. Bengkuku, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak.

Aksi juga akan dilakukan di Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.

Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik, Presiden KSPI: Demo Besar 6 September 2022

2. Tiga tuntutan demo besok

Ribuan Buruh Bakal Demo di DPR Besok, Minta Penurunan Harga BBMMassa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Athif Aiman)

Adapun dalam aksi tersebut, Iqbal menjelaskan ada tiga isu yang diangkat. Di antaranya tentang penolakan terhadap kenaikan harga BBM, penolakan pengesahan omnibus law, hingga naiknya upah buruh pada 2023.

"Isu yang diangkat ada tiga, tolak kenaikan harga BBM, tolak pengesahan omnibus law UU Ciptaker, naikan upah buruh 2023 sebesar 10 hingga 13 persen," kata dia.

Iqbal menilai, ketiga isu yang diangkat berkaitan satu sama lain. Menurut dia, kenaikan harga BBM yang direncanakan berkisar 30 persen, khususnya BBM bersubsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, mengakibatkan daya beli kelompok buruh dan masyarakat kecil akan menurun drastis.

"Apalagi tiga tahun berturut-turut upah buruh tak naik, akibat omnibus law yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021. Bagaimana mungkin sudah tiga tahun upah gak naik, ditambah inflasi, ditimpa lagi rencana kenaikan BBM. Ini namannya menindas rakyat," ujar dia.

Baca Juga: Sopir Truk di Marunda Timbun 2,7 Ton Solar, Niatnya Jual saat BBM Naik

3. Pemerintah naikkan harga BBM

Ribuan Buruh Bakal Demo di DPR Besok, Minta Penurunan Harga BBMArifin Tasrif (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi menaikkan harga pertalite, solar, dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) sore.

Harga pertalite Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Sedangkan harga BBM non subsidi Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya