Menag Ingin Undang Paus Fransiskus untuk Tunjukkan Keberagaman RI

08 Mar 2022, 16:50 WIB

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ingin mengundang pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, ke Indonesia. Yaqut mengatakan, tujuan keinginannya itu untuk menunjukkan keberagamaan masyarakat Indonesia.

“Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” ujar Yaqut dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (8/3/2022).

Yaqut menyampaikan hal itu saat menghadiri pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali pada Senin kemarin.

1. Berharap pandemik COVID-19 segera berakhir agar bisa undang Paus Fransiskus

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (IDN Times/Aryodamar)

Yaqut berharap, pandemik COVID-19 segera berakhir agar bisa mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia. Dia kemudian meminta jajarannya untuk melakukan pembicaraan awal terkait undangan tersebut.

"Mudah-mudahan setelah kondisi normal, Beliau bisa hadir ke Indonesia. Saya minta Pak Plt (Pelaksana tugas) Dirjen Katolik menjajaki rencana mengundang Beliau," ucapnya.

2. Yaqut mengaku pernah bertemu Paus Fransiskus pada 2019

(Paus Fransiskus ketika memberikan pesan Natal 2019 di Lapangan Santo Petrus) vaticannews.va

Lebih lanjut, Yaqut mengaku pernah bertemu dengan Paus Fransiskus pada 2019. Dalam pertemuan itu, Yaqut juga menceritakan mengenai keberagaman masyarakat di Indonesia.

"Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan Beliau (Paus Fransiskus) mengaku sangat mencintai Indonesia," katanya.

3. Berharap kerukunan masyarakat Indonesia terus terjaga

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (dok. Kemenag)

Yaqut mengapreasi pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia. Menurutnya, kegiatan seperti itu bisa menjadi sarana diskusi dalam penguatan moderasi beragama.

"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai, dan inklusif menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," katanya.