Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jumrah Aqabah. IDN Times/Faiz Nashrillah
Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jumrah Aqabah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Intinya sih...

  • Menteri Agama mewanti-wanti jemaah haji lansia agar tidak memaksakan lempar jumrah, bisa digantikan oleh pendamping.
  • Menag menegaskan kondisi Mina lebih berat dibanding Arafah dan Muzdalifah, petugas siaga membantu para jemaah dengan badal lontar jumrah.
  • Fase puncak haji di Arafah dan Muzdalifah telah berlangsung, selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makkah, IDN Times - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mewanti-wanti jemaah haji lansia dan berisiko tinggi agar tidak memaksakan lempar jumrah.

Mereka yang benar-benar tidak mampu,, bisa memanfaatkan keringanan, yaitu badal. Lempar jumrah mereka bisa digantikan oleh pendamping atau petugas.

1. Kondisi di Mina lebih berat

Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jumrah Aqabah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Menurut Yaqut, kondisi Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah dan Muzdalifah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah dan Muzdalifah jemaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah.

"Mina harus dipersiapkan dengan jauh lebih baik. Saya imbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah. Petugas harus siaga membantu para jemaah, termasuk secara cuma-cuma siap membadalkan lontar jumrah mereka, khususnya yang lansia, risti, dan difabel," pesan Menag.

Ia pun meminta para petugas siap jika diminta melakukannya. Yaqut juga meminta agar petugas bisa mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan.

“Jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan. Intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," tegas dia.

Menurut dia, tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah oleh petugas. 

2. Fase puncak haji sudah usai

Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jumrah Aqabah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Diketahui, fase puncak haji di Arafah dan Muzdalifah sudah berlangsung. Jemaah haji pun kini terpusat di kawasan Mina atau menginap di Mina.

Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada tiga hari selanjutnya. 

Menag Yaqut Cholil Qoumas bersyukur penyelenggaraan wukuf di Arafah berjalan dengan baik dan lancar. Demikian juga dengan fase mabit di Muzdalifah, pemberangkatan seluruh jemaah ke Mina selesai pada 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS), sebelum terik mentari.

3. Jadwal lempar jumrah jemaah haji Indonesia

Kondisi di Jamarat, Mina, Minggu (16/6/2024), saat jemaah haji akan melakukan lempar jumrah Aqabah. IDN Times/Faiz Nashrillah

Sebelumnya, Kementerian Agama juga telah merilis jadwal lempar jumrah bagi jemaah haji Indonesia. Berikut adalah rinciannya: 

1. Tanggal 10 Dzulhijjah
Pukul 00.00 – 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS) dan Pukul 10.00 – 00.00 WAS
Pada tanggal ini, jemaah haji Indonesia dilarang lontar pada Pukul 04.30 – 10.00 WAS

2. Tanggal 11 Dzulhijjah
Pukul 05.00 – 11.00 WAS
Pukul 11.00 – 17.00 WAS
Pukul 17.00 – 00.00 WAS

3. Tanggal 12 Dzulhijjah
Pukul 00.00 – 05.00 WAS
Pukul 05.00 – 10.30 WAS
Pukul 14.00 – 18.00 WAS
Pukul 18.00 – 00.00 WAS

4. Tanggal 13 Dzulhijjah
Pukul 00.00 – 05.00 WAS
Pukul 05.00 – 17.00 WAS

Editorial Team