Menag Sebut Hanya 2 Kloter Haji yang Terdampak Perang Iran-Israel

Intinya sih...
Kepulangan jemaah haji akan melewati wilayah udara Qatar
Fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama sudah selesai
Kuota haji untuk 2026 diumumkan 10 Juli 2025
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan, hanya dua kelompok terbang kepulangan haji Indonesia yang terganggu akibat adanya perang Iran dan Israel. Dua kloter itu yakni kloter dari embarkasi Surabaya (SUB 43 dan SUB 44). Kepulangan kedua kloter itu sempat tertunda karena wilayah udara di area Timur Tengah sempat ditutup.
"Itu hanya beberapa jam saja. Hanya dua penerbangan. Sekarang gak ada masalah sama sekali," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2025).
Kedua kloter itu sudah tiba sejak 25 dan 26 Juni 2025 lalu. Kedua kloter itu menumpang maskapai Saudi Arabia Airlines.
Kloter 44 tiba pada Rabu pekan lalu pukul 14.43 WIB. Sedangkan, kloter 43 terbang pada Kamis dan mendarat pukul 18.20 WIB.
1. Kepulangan jemaah haji akan melewati wilayah udara Qatar
Lebih lanjut, kata Nasaruddin, situasi di Timur Tengah saat ini kembali kondusif lantaran sudah disepakati gencatan senjata. Imam besar Masjid Istiqlal ini mengatakan, penerbangan kepulangan jemaah haji akan melewati wilayah udara Qatar yang sudah dibuka kembali.
"Setelah itu semua ada hikmahnya karena sudah gencatan senjata. Mudah-mudahan gencatan senjata ini berlangsung sampai kepulangan terakhir. Karena jemaah haji kan (terbang) lewat di atas Qatar. Kan sekarang sudah aman," kata Nasaruddin.
Nasaruddin memastikan, Kemenag akan mengawasi proses kepulangan jemaah sampai penerbangan terakhir pada 11 Juli 2025.
"Ya alhamdulillah lancar selancar-lancarnya, sekarang enggak ada masalah sama sekali. Kami pantau terus," imbuhnya.
2. Fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama sudah selesai
Sementara, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyampaikan, fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Jeddah sudah berakhir. Kini, tengah berlangsung fase pemulangan jemaah haji gelombang kedua dari Madinah ke Tanah Air.
Saat ini operasional haji, kata Hilman, terfokus di Makkah dan Madinah. Proses pergerakan jemaah haji dari Makkah ke Madinah akan berlangsung hingga 2 Juli 2025. Artinya, selain menerima kedatangan jemaah dari Makkah, petugas Daker Madinah juga harus berjibaku untuk melayani kepulangan dari Kota Nabawi ke Indonesia.
"Puncak pelayanan tahap terakhir berada di Madinah. Kami meminta jemaah terus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, baik pada saat perjalanan dari Makkah menuju Madinah, saat berkegiatan di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi, hotel Markaziyah, maupun berziarah," ujar Hilman seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama.
3. Kuota haji untuk 2026 diumumkan 10 Juli 2025
Hilman juga mengatakan, Pemerintah Arab Saudi akan mengumumkan kuota haji 2026 pada 10 Juli 2025. Penyelenggaraan ibadah haji 2026 bukan lagi dipegang oleh Kementerian Agama melainkan Badan Penyelenggara Haji.
"Pengumuman secara resmi direncanakan pada 10 Juli 2025 atau bertepatan dengan 15 Muharram 1447 H melalui kanal resmi Masar Nusuk atau e-Hajj," kata Hilman.
Dia mengatakan, saat ini Arab Saudi sedang membangun kesadaran dan kesiapan seluruh negara pengirim jemaah haji mengenai pola penyelenggaran ibadah haji pada 2026.
"Kuota resminya baru akan disampaikan bulan depan," tutur dia.
Indonesia pada 2025 mendapatkan kuota haji dari Saudi mencapai 221 ribu. Angka itu terdiri dari kuota jemaah haji reguler 203.200 dan khusus 17.660.