Perlu peningkatan fasilitas di pelabuhan untuk jalur laut umrah dan haji.
Tak perlu bergantung sepenuhnya pada pesawat, skema jalur laut bisa diakses dari berbagai negara.
Saudi terus modernisasi fasilitas ibadah di Tanah Suci, membuka kemungkinan baru dalam pelayanan haji.
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengatakan jika pemerintah sedang berdiskusi dengan otoritas Arab Saudi terkait potensi umrah dan haji bisa melalui jalur laut. Menurutnya, hal itu masih dalam tahap wacana.
“Digagas ke depan kami kira sangat prospektif memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut. Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat-pejabat di Saudi Arabia,” ujar Nasaruddin dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (9/7/2025).
Nasaruddin mengatakan, hal itu bisa terealisasi salah satunya dengan memperbaiki fasilitas yang ada di pelabuhan. Apabila hal itu bisa dilakukan, bisa menjadi pilihan alternatif masyarakat yang ingin pergi umrah atau haji.
“Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka,” kata dia.
Nasaruddin menyampaikan, skema umrah dan haji melalui jalur laut dilakukan agar jemaah tidak sepenuhnya bergantung pada pesawat.
“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses,” ucap dia,
Menurutnya, wacana umrah dan haji melalui laut bisa saja terjadi. Sebab, Arab Saudi kini lebih terbuka dengan pendekatan bisnis.
“Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya sangat bisnis, dengan konsultan dari Amerika. Ini betul-betul memanfaatkan potensi geografis Saudi Arabia,” ujar dia.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengatakan, Arab Saudi juga terus melakukan modernisasi fasilitas ibadah di Tanah Suci.
“Kami dapat informasi bahwa Mina akan dibangun delapan lantai, tidak pakai tenda lagi. Jalan layang juga akan ditambah. Ini membuka kemungkinan baru dalam pelayanan haji,” imbuhnya.