Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak Sekolah di Hari Pertama MPLS

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
    • Orang tua diharapkan hadir pada hari pertama sekolah sebagai dukungan moral dan emosional bagi anak-anak.
    • MPLS 2025 bertujuan menciptakan budaya ramah, menghormati, menerima, dan penuh sukacita.
    • Terbitkan rujukan MPLS
      • Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan MPLS Ramah Tahun 2025.
      • Ada enam prinsip MPLS Ramah yang menekankan pendidikan karakter, pengembangan bakat, serta semangat belajar.
      • Tak bo

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau para orang tua untuk turut hadir dan mengantar anak-anaknya ke sekolah pada hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah Tahun Pendidikan 2025/2026.

“Kepada para orang tua dan para wali murid, jangan lupa untuk mengantarkan putra-putrinya belajar di hari pertama,” ujar Menteri Mu’ti dalam keterangan, Minggu (13/7/2025).

1. Kehadiran ortu penting

Upacara pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (10/7/2024). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Upacara pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (10/7/2024). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Mu'ti menegaskan kehadiran orang tua pada hari pertama sekolah merupakan bentuk dukungan moral dan emosional yang penting, terutama bagi anak-anak yang akan memulai jenjang pendidikan baru.

“Ini nantinya akan menjadi bagian dari arah baru MPLS 2025 dimana budaya yang ingin kita bangun di satuan pendidikan adalah budaya yang ramah. Karena itu, kita menamai MPLS 2025 sebagai MPLS yang ramah. Kita ingin menciptakan suasana kehidupan yang saling menghormati, saling menerima, dan penuh sukacita agar anak-anak dapat meraih cita-cita mulia dalam kehidupannya”, kata Mu'ti.

2. Terbitkan rujukan MPLS

ilustrasi kegiatan MPLS siswa SD (unsplash.com/Syahrul Alamsyah Wahid)
ilustrasi kegiatan MPLS siswa SD (unsplash.com/Syahrul Alamsyah Wahid)

Sebagai bentuk dukungan kebijakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan MPLS Ramah Tahun 2025, yang dilengkapi dengan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah sebagai panduan bagi satuan pendidikan untuk menyelenggarakan kegiatan yang inklusif, aman, dan bermakna.

Adapun enam prinsip MPLS Ramah, yaitu ramah, edukatif, efektif dan efisien, inklusif, partisipatif, dan fleksibel.

“MPLS tidak hanya program yang berkaitan dengan pengenalan lingkungan sekolah saja, namun sebagai lingkungan pendidikan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter, pengembangan bakat dan minat, serta semangat belajar,” jelassnya

3. Tak boleh ada perpeloncoan

WhatsApp Image 2025-07-09 at 14.20.21 (1).jpeg
Siswa Sekolah Rakyat Muhammad Glensky (13) di asrama Sentra Handayani Jakarta Timur (IDN Times Dini Suciatiningrum)

Panduan tersebut yakni pertama, memberikan tugas yang tidak masuk akal atau tidak relevan. Tugas yang diberikan kepada murid harus bersifat edukatif dan mendukung tujuan MPLS Ramah. Penugasan yang berlebihan atau tidak mendidik harus dihindari.

Kedua, melakukan aktivitas yang mengarah pada kekerasan atau perpeloncoan.

"Semua bentuk kekerasan fisik, verbal, maupun psikis dilarang, termasuk aktivitas yang bersifat menghukum, mempermalukan, atau mengintimidasi murid—baik secara langsung maupun tidak langsung," tegas Mu'ti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us