Menelusuri Kampus UIPM di Bekasi yang Berikan Raffi Ahmad Gelar Doktor

Setelah sampai di lantai 7, Plaza Summarecon Bekasi, kami pun langsung menanyakan keberadaan UIPM Indonesia ke petugas resepsionis. Kepada IDN Times, petugas itu menjelaskan pihak UIPM sedang tidak ada di lokasi. 

Dia pun mengatakan, kantor UIPM juga tidak ada melainkan hanya domisili surat menyurat. 

"Saat ini pihak UIPM belum hadir yah. Di sini kami berdomisili hanya surat menyurat saja. Kantornya juga tidak ada, jadi hanya berdomisili surat menyurat saja," katanya kepada IDN Times, Selasa. 

"Jadi kalau kedatangan surat fisik kita yang handle untuk nantinya diinformasikan ke UIPM-nya," jelasnya. 

Dia juga menjelaskan, tidak ada kegiatan perkuliahan di lantai 7, Plaza Summarecon Bekasi. 

Promotor and Staf Ahli UIPM Indonesia, Prof Agusdin, membenarkan bahwa di Plaza Summarecon Bekasi hanya digunakannya sebagai alamat domisili UIPM Indonesia. 

Namun, lanjut Agusdin, pihaknya pun dapat menggunakan salah satu ruangan di lantai 7, Plaza Summarecon Bekasi untuk keperluan rapat ataupun menerima tamu. 

"(Hanya) surat menyurat domisili. Tapi kantornya kita bisa pakai di situ," jelasnya saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa. 

Agusdin menambahkan, UIPM Indonesia saat ini belum memiliki program studi. Sehingga, UIPM Indonesia tidak diperbolehkan mengeluarkan ijazah. 

Karena itu, lanjut Agusdin, UIPM Indonesia hanya memberikan rekomendasi ke UIPM Thailand untuk memberikan Raffi Ahmad gelar Doctor Honoris Causa 

"Doctor Honoris Causa artinya orang tidak masuk kampus tapi dia langsung ke masyarakat, di masyarakat dia membuat sesuatu, ternyata apa yang dibuat bermanfaat Itulah Honoris Causa. Jadi sekali lagi tidak kuliah. Tidak bikin apa-apa, tapi dia melaksanakan apa yang sudah dilakukan," katanya. 

Dia juga menambahkan, jika ada seseorang yang ingin berkuliah di UIPM Indonesia, pihaknya akan mengajukannya ke UIPM lainnya yang ada di luar Indonesia. Dia juga mengatakan, UIPM juga menerapkan pembelajaran online. 

"Iya (tidak ada mahasiswa di UIPM Indonesia), kalau pun ada, kita ajukan ke Malaysia Ke Thailand. Jadi yang kita publish berarti mahasiswanya juga belajar online," jelasnya.