Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jumlah pasien COVID-19 varian Omicron per 26 Januari 2022 mencapai 1.988 pasien. Dari total jumlah tersebut, tiga pasien Omicron meninggal dunia.
Budi menerangkan kondisi tiga pasien yang meninggal sudah lansia dan mempunyai komorbid.
"Jadi ada tiga yang meninggal, yang meninggal satu orang belum divaksin sama sekali. Jadi kesimpulan yuk kita cepat-cepat vaksin," paparnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022)
Berdasarkan slide yang dipaparkan Budi, pasien Omicron yang meninggal pada 12 Januari 2022 di RS Sari Asih Ciputra berusia 64 tahun, mempunyai komorbid gagal ginjal, serta belum divaksin, dan bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Lalu, pasien Omicron yang meninggal pada 20 Januari 2022 di RSJPD Harapan Kita berusia 78 tahun, mempunyai komorbid jantung, sudah mendapatkan tiga kali vaksin atau booster, dan bukan (PPLN).
Sementara pasien Omicron yang meninggal pada 22 Januari 2022 di RSPI Sulianti Saroso berusia 54 tahun, mempunyai komorbid obesitas, hipertensi, sudah divaksin dua kali, dan merupakan PPLN.
Budi menambahkan dari 1.988 pasien Omicron, ada 765 yang sudah sembuh, sementara total pasien yang pernah dirawat di rumah sakit sejak Desember 2021 ada 854.
"854 pasien ini yang asimtomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 461 dan ringan 334, sedangkan kategori sedang atau butuh oksigen ada 59," ujarnya.
Budi memaparkan kondisi 854 pasien yang dirawat, ada yang sudah divaksin lengkap, booster, dan belum divaksin.
Lebih rinci nya, ada 650 pasien Omicron yang sudah vaksinasi lengkap, kemudian 64 pasien sudah divaksin dosis pertama, 41 pasien sudah mendapatkan vaksin booster dan 99 belum divaksin.
"Sebenarnya yang membutuhkan perawatan rumah sakit adalah 59 pasien yang membutuhkan oksigen atau 6 persen dari pasien yang dirawat sekarang," imbuhnya.