Menko Polkam Minta Waspadai Dampak La Nina saat Malam Tahun Baru

31 Des 2024, 19:26 WIB

Santi Dewi

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan. (Dokumentasi Kemenko Polkam)

Intinya sih...

Menteri Koordinator Polkam meminta mitigasi bencana di seluruh Indonesia menjelang tahun baru
Pemprov DKI lakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi hujan saat pergantian tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, meminta dilakukan mitigasi bencana di seluruh wilayah Indonesia pada momen pergantian tahun.

Hal itu disampaikan Budi saat rapat koordinasi dengan semua jajaran di Kemenko Polkam, Selasa (31/12/2024) dan merupakan tindak lanjut Presiden untuk memastikan perayaan tahun baru berjalan aman, lancar, dan kondusif.

"Bisa saja terjadi bencana hidrometerologi di sejumlah wilayah. Maka, saya sudah menginstruksikan agar layanan pemerintah, termasuk komunikasi tetap berjalan optimal di daerah-daerah terdampak," ujar Budi dikutip dari keterangan tertulis.

Ia mengatakan, akan mengintegrasikan laporan harian dari ruangan situation room di Polkam dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan langkah antisipasi bencana berjalan selaras dan efektif.

1. Pemprov DKI lakukan modifikasi cuaca cegah hujan saat malam tahun baru

Ilustrasi pergantian tahun baru. (IDN Times/M. Ilman Nafian)

Sementara, Pemprov DKI Jakarta kembali mengadakan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi saat malam perayaan pergantian tahun. Ini merupakan operasi modifikasi cuaca kali ketiga.

Modifikasi cuaca ini sudah dilakukan mulai 24-31 Desember 2024. Tujuannya demi meminimalisasi intensitas hujan di kawasan Jakarta.

"OMC ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keselamatan masyarakat dan kelancaran aktivitas pada pergantian tahun. Operasi ini diharapkan dapat meminimalkan intensitas curah hujan dan risiko banjir akibat hujan ekstrem yang sering terjadi pada akhir tahun," ujar Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangan tertulis.

Menurut Isnawa, BPBD Jakarta melakukan OMC melalui penyemaian awan sebanyak empat kali mulai pukul 07.00-20.30 WIB pada Selasa.

Total, sebanyak 3.200 kilogram bahan semai yakni Natrium klorida (NaCl) atau garam, digunakan pada operasi penyemaian tersebut. Penyemaian Natrium klorida dilakukan dari ketinggian antara 8.000 kaki hingga 11.000 kaki.

"Penyemaian awan akan dilakukan di wilayah barat laut, barat, dan utara Jakarta," kata dia.

2. Pemprov DKI siapkan 23 panggung meriahkan pergantian tahun 2025

Rangkaian acara puncak pergantian tahun 2025 di Jakarta. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 23 panggung hiburan pada malam pergantian tahun 2025. Puluhan panggung hiburan itu bakal tersebar di enam lokasi berbeda.

Mulai dari sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman, Lapangan Banteng, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Silang Monas sisi Selatan, Kota Tua hingga Taman Impian Jaya Ancol.

"Itu semua dikemas dengan nama Semarak Jakarta Mendunia," ujar Teguh pada 23 Desember lalu.

Ia mengatakan, memilih kalimat Jakarta mendunia karena Jakarta sudah menjadi ikon kota global.

"Jadi, ada 23 panggung hiburan, dengan aktor, aktris terkenal," kata dia.

Teguh menambahkan, acara yang ditampilkan jelang pergantian tahun bukan sekadar penampilan musik oleh musisi kenamaan. Ada pula atraksi video mapping hingga pagelaran kembang api. Acara momen pergantian tahun sudah dimulai sejak pukul 18.30 WIB hingga 00.30 WIB.

3. Menko Budi minta arus balik usai pergantian tahun dikelola dengan baik

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan bersama pejabat tinggi tinjau situasi malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Kemenko Polkam)

Sebelumnya,Menko Budi Gunawanjuga mengatakan, momen arus balik akan mulai terjadi pada 1 Januari 2025.

Ia pun meminta personel Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, dan otoritas bandara serta pelabuhan untuk mengelola arus balik dengan baik.

"Pengalaman kemacetan total seperti yang pernah terjadi di Puncak harus dijadikan pelajaran. Peristiwa serupa agar tidak terulang kembali," kata dia.

Sedangkan, untuk pengamanan jelang momen pergantian tahun, Budi mengingatkan pentingnya peran dari personel Polri, TNI, komunitas intelijen dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Koordinasi, pengecekan dan tindakan cepat terhadap laporan yang mencurigakan harus jadi prioritas untuk menghindari kecolongan," ucap dia.