Jakarta, IDN Tigkmes - Menteri Sosial Juliari P Batubara mengungkapkan Kementerian Sosial (Kemensos) bersyukur karena meraih realisasi penyerapan anggaran tertinggi dari seluruh kementerian/lembaga (K/L).
“Patut disyukuri realisasi anggaran Kemensos tertinggi dari semua kementerian atau lembaga dari pagu anggaran Rp104,453 triliun sudah direalisasi Rp65,026 triliun atau 62,25 persen,” ujarnya dalam siaran tertulis, Selasa (7/7/2020).
Menurut Juliari, tingginya realisasi penyerapan anggaran merupakan buah dari kerja percepatan dan terobosan yang dilakukan, sehingga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
“Kami melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, dan barang. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arahan dari Presiden,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerja di Bandung pada Sabtu 4 Juli 2020 tersebut, Juliari juga meminta KPM penerima BST agar bansos yang diterima masyarakat bisa terus banyak.
“Bansos itu ada banyak, ada dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Jika belum menerima karena harus menunggu giliran. Saya harap bapak dan ibu bisa bisa bersabar," imbuh Juliari.
Total penerima BST di Provinsi Jabar sebanyak 1.150.254 Kepala Keluarga (KK) dengan nilai total Rp2.070.457.200.000.
“Untuk di Kabupaten Bandung ada 99.575 KK penerima BST senilai Rp179.235.000.000, Kota Bandung tercatat 70.069 KK penerima BST Rp126.124.200.000, ” terang Juliari.
Tingginya realisasi penyerapan anggaran Kemensos tidak lepas dari sense of crisis yang terlihat dari berbagai terobosan yang dilakukan diinstrukstikan baik di internal maupun mitra kerja.
“Kami instruksikan PT Pos Indonesia untuk menambah durasi layanan dari pagi hingga malam, menggerakkan semua sumber daya selain menambah loket-loket serta titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa dan kelurahan, sekolah, serta pos RW, ” ungkap Juliari.
Dalam penyaluran BST dilakukan secara simultan, yaitu berbarengan dengan pembaruan data selain mempercepat juga meningkatkan ketepatan sasaran.
“Saya kira ini tidak kalah penting, yaitu menambah penyedia sarana transportasi dan vendor, serta mengurangi item bansos dengan nilai sama,” ujarnya.