Miris, SMP Swasta di Bekasi Hanya Punya 3 Siwa Baru

- Penurunan siswa terjadi sejak pandemi, hanya 3 siswa baru tahun ini
- Berharap pemerintah memperhatikan sekolah swasta untuk pemerataan jumlah siswa
- Sekolah swasta harus memiliki keunggulan agar diminati oleh masyarakat
Bekasi, IDN Times - Sekolah swasta SMP Persada Bhakti di Jalan Cipete Raya, Kelurahan Mustika Sari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, hanya memiliki tiga siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026.
Kepala SMP Persada Bhakti Bekasi, Ai Suratna Sari mengatakan, awalnya sekolah itu menerima 10 siswa saat pendaftaran. Namun, hanya tiga siswa yang datang saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Iya, betul. Tahun ajaran ini, SMP Persada Bhakti memang hanya mendapatkan tiga siswa. Kalau kebetulan memang yang datang (daftar) sih lumayan, cuman ternyata yang benar-benar datang itu cuma tiga waktu MPLS," katanya, Senin (21/7/2025).
1. Penurunan siswa terjadi sejak pandemi

Ai tidak mengetahui alasan tujuh siswa lainnya tak jadi melanjutkan pendidikan di SMP Persada Bhakti. Namun, lanjut Ai, penurunan penerimaan siswa sudah terjadi sejak pandemik COVID-19.
"Sebenarnya kita sempat punya siswa lumayan banyak. Waktu itu sekitar sampai 100. Tapi ternyata pas habis pandemi ini kita mulai turun. Nah, ini paling drastis, kita cuma dapat tiga," katanya.
Dia juga mengatakan, pada tahun ajaran 2023/2024 dan 2024/2025 juga hanya menerima belasan siswa.
"Kelas 7 tahun ini itu tiga siswa, kelas 8 itu 12 siswa, dan kelas 9 itu 12," kata dia.
2. Berharap pemerintah juga memperhatikan sekolah swasta

Dia juga berharap, Pemerintah Kota Bekasi dapat memperhatikan sekolah swasta agar melakukan pemerataan jumlah siswa.
"Untuk harapan saya secara pribadi sih, untuk mungkin harapan ke pemerintah pun juga sama. Agar mungkin lebih dimeratakan lagi," harapnya.
"Tidak cuma di sekolah saya aja, maksudnya di semua sekolah swasta itu lebih merata lagi," lanjut Ai.
3. Sekolah swasta harus memiliki keunggulan

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain menilai kurangnya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta karena kurangnya fasilitas di sekolah tersebut.
"Ya itu konsekuensi dari persaingan ya. Saya sendiri mantan kepala sekolah swasta gitu. Memang harus ada keunggulan di sekolah swasta itu. Kalau nggak, nggak dilirik oleh masyarakat," jelasnya.
"Makanya semuanya harus meningkatkan kualitas termasuk sekolah swasta," jelasnya.