Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gedung Mahkamah Konstitusi (MK). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ilustrasi gedung Mahkamah Konstitusi (MK). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian perkara nomor 28/PUU-XXIII/2025 yang menguji sejumlah pasal dalam UU Hak Cipta.

  • MK menyatakan frasa "setiap orang" dalam norma Pasal 23 Ayat 5 UU Hak Cipta bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN TimesMahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian perkara nomor 28/PUU-XXIII/2025 yang yang menguji sejumlah pasal dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta). Adapun perkara ini diajukan oleh 29 penyanyi kondang, di antaranya Nazril Irham (Ariel NOAH), Bunga Citra Lestari (BCL), Afgansyah Reza, dan Bernadya Ribka Jayakusuma.

“Mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian,” kata Ketua Hakim Konstitusi, Suhartoyo, dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).

MK mengabulkan tiga pasal yang diuji oleh para pemohon. Pertama, MK menyatakan frasa "setiap orang" dalam norma Pasal 23 Ayat 5 UU Hak Cipta bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai 'termasuk penyelenggara pertunjukan secara komersial.'

Kedua, menyatakan frasa 'imbalan yang wajar' dalam norma Pasal 87 Ayat 1 UU Hak Cipta bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat, sepanjang tidak dimaknai 'imbalan yang wajar, sesuai dengan mekanisme dan tarif berdasarkan peraturan perundang-undangan.'

Ketiga, menyatakan frasa 'huruf f' dalam norma Pasal 113 Ayat 2 UU Hak Cipta bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai "dalam penerapan sanksi pidana dilakukan dengan terlebih dahulu menerapkan prinsip restorative justice.

MK pun menyatakan menolak permohonan para pemohon lainnya selain pasal yang dikabulkan tersebut.

“Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya,” ujar Suhartoyo. "Menolak permohonan para pemohon untuk selain dan selebihnya,” sambungnya.

Para pemohon yang merupakan 29 penyanyi ternama mengajukan uji materiil terhadap sejumlah pasal dalam UU Hak Cipta. Pasal-pasal yang diuji adalah Pasal 9 Ayat 3, Pasal 23 Ayat 5, Pasal 81, Pasal 87 Ayat 1, dan Pasal 113 Ayat 2. Mereka menganggap aturan ini menimbulkan ketidakpastian hukum dan merugikan hak konstitusional para pelaku pertunjukan. Para pemohon yang terdiri dari Tubagus Arman Maulana, Nazriel Irham alias Ariel, bersama 27 musisi lainnya sebagai pelaku industri musik Indonesia merasa mengalami masalah hukum dari pasal-pasal yang diuji tersebut.

Pengujian diajukan berangkat dari beberapa kasus, misalnya yang dialami Agnes Monica. Penyanyi yang akrab dipanggil Agnez Mo ini digugat dan dilaporkan pidana oleh Ari Bias, pencipta dari lagu 'Bilang Saja', karena Agnez Mo dianggap tidak meminta izin secara langsung dan tidak membayar royalti langsung kepada Ari Bias. Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pun memutus gugatan tersebut dengan menghukum Agnez Mo mengganti rugi sebesar Rp1,5 miliar kepada Ari Bias dan Agnez Mo pun dilaporkan secara pidana ke Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan tuduhan pelanggaran Pasal 113 ayat 2 UU Hak Cipta.

Berikut adalah 29 penyanyi kenamaan yang menjadi pemohon dalam perkara Nomor 28/2025!

  1. Tubagus Arman Maulana

  2. Nazril Irham

  3. Vina DSP Harrijanto Joedo

  4. Dwi Jayati

  5. Judika Nalom Abadi Sihotang

  6. Bunga Citra Lestari

  7. Sri Rosa Roslaina H

  8. Raisa Andriana

  9. Nadin Amizah

  10. Bernadya Ribka Jayakusuma

  11. Anindyo Baskoro

  12. Oxavia Aldiano

  13. Afgansyah Reza

  14. Hedi Suleiman

  15. Ruth Waworuntu Sahanaya

  16. Wahyu Setyaning Budi Trenggono

  17. Andi Fadly Arifuddin

  18. Ahmad Z Ikang Fawzi

  19. Andini Aisyah Hariadi

  20. Dewi Yuliarti Ningsih

  21. Mario Ginanjar

  22. Teddy Adhytia Hamzah

  23. David Bayu Danang Joyo

  24. Tantrisyalindri Ichlasari

  25. Hatna Danarda

  26. Ghea Indrawari

  27. Rendy Pandugo

  28. Gamaliel Krisatya

  29. Mentari Gantina Putri

Editorial Team