80 Penghulu Meninggal di Masa Pandemik COVID-19

Tidak semua meninggal karena terpapar virus corona

Jakarta, IDN Times - Sejumlah penghulu di Indonesia tercatat meninggal dunia di masa pandemik COVID-19. Ketua Umum Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Madari mengatakan, sejak awal pandemik di 2020 hingga 8 Juli 2021, sudah ada 80 penghulu meninggal dunia.

"Ini data yang masuk sampai tanggal 8 Juli," ujar Madari kepada IDN Times, Jumat (9/7/2021).

Meski demikian, Madari tak menjelaskan secara tegas para penghulu itu meninggal karena terpapar virus corona atau tidak. Menurutnya, data yang dihimpun APRI juga belum semua diperoleh dari seluruh provinsi.

"Yang pasti meninggal di masa COVID, kalau penyebabnya. Tapi data ini belum semua provinsi melaporkan," katanya.

1. Dari 80 penghulu yang meninggal, paling banyak di Jawa Tengah

80 Penghulu Meninggal di Masa Pandemik COVID-19Ilustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Madari kemudian merinci 80 penghulu yang meninggal selama pandemik COVID-19, terbanyak di Jawa Tengah. Berikut datanya:

- DKI Jakarta; 7 orang
- Jawa Barat: 17 orang
- Yogyakarta: 2 orang
- Jawa Tengah: 22 orang
- Jawa Timur: 11 orang
- Lampung: 2 orang
- Sulawesi Selatan: 9 orang
- Sulawesi Tenggara: 4 orang

Baca Juga: 595 Ulama Meninggal Dunia di Masa Pandemik COVID-19

2. Tercatat 595 ulama meninggal dunia di masa pandemik COVID-19

80 Penghulu Meninggal di Masa Pandemik COVID-19Total Ulama yang Wafat pada 2020-2021. (dok. Rabithah Maahid Islamiyyah, Asosiasi Pesantren NU)

Sejumlah ulama meninggal dunia selama masa pandemik COVID-19. Wasekjen MUI Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, ada 595 ulama meninggal dunia sejak Februari 2020.

"Itu data sejak Maret tahun lalu," ujar pria yang akrab disapa Gus Rozin kepada IDN Times, Selasa (6/7/2021).

Gus Rozin mengatakan, data 595 ulama wafat itu tercatat hingga Minggu (4/7/2021). Meski demikian, dia enggan menyebut penyebab meninggalnya para ulama tersebut.

"Tentu sangat sulit menyebut semua disebabkan COVID-19. Tidak semua keluarga yang ditinggalkan juga nyaman disebut demikian," ucapnya.

Namun, kata dia, sebagian besar para ulama itu meninggal karena COVID-19. "Sebagian besar (karena positif COVID-19)," kata Gus Rozin.

Gus Rozin yang juga menjabat sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama mengungkapkan, bila dibanding 2019, jumlah ulama yang wafat tidak sebanyak di masa pandemik. Pada 2019, tercatat ada 70 ulama yang meninggal dunia.

"Namun jika diperbandingkan dengan wafatnya ulama tahun 2019 yang di bawah 70 orang tentu sangat jomplang," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenag Berduka, Dua Orang Kepala KUA di Jombang Meninggal Dunia

3. Sebanyak 63.760 orang meninggal dunia akibat terpapar corona

80 Penghulu Meninggal di Masa Pandemik COVID-19Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, jumlah orang meninggal dunia karena terpapar virus corona di Indonesia per 8 Juli 2021 mencapai 63.760 orang. Pada Kamis kemarin, jumlah pasien COVID meninggal dalam sehari sebanyak 852.

Selain itu, jumlah kasus harian COVID pada Kamis kemarin bertambah sebanyak 38.391, jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi. Total, kini ada 2.417.788 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Maret 2020.

Sementara, Satgas Penanganan COVID-19 juga mengumumkan jumlah pasien sembuh pada Kamis kemarin sebanyak 21.185, angka tersebut juga merupakan rekor tertinggi. Jumlah total kesembuhan pasien COVID-19 sebanyak 1.994.573.

Baca Juga: 8 Anggota DPR Meninggal Akibat COVID-19

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya