Belanda Segera Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah Indonesia

Ada ratusan benda bersejarah akan dipulangkan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belanda segera mengembalikan sejumlah artefak bersejarah milik Indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), nantinya menjadi perwakilan pemerintah Indonesia untuk proses tersebut.

Penyerahan itu akan dilakukan oleh Menteri Pemuda, Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Kerajaan Belanda, Gunay Uslu. Dalam penyerahan itu, juga akan dilakukan penandatanganan dokumen pengaturan teknis (technical arrangement) dan pengakuan pengalihan hak dari Kerajaan Belanda ke Indonesia.

"Ada beberapa agenda yang dilakukan pemerintah yang diwakili Direktorat Jenderal Kebudayaan," ujar Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puji, dalam keterangannya, Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Belanda Kembalikan Artifek Bersejarah ke Indonesia dan Sri Lanka

1. Proses repatriasi berjalan dua tahun

Belanda Segera Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah IndonesiaKemendikbudristek akan Terima Benda Bersejarah RI dari Belanda (dok. Kemendikbudristek)

I Gusti Agung menjelaskan, Indonesia selama terus menjalin komunikasi dengan Komite Repatriasi Benda Kolonial Belanda selama dua tahun terkait pengembalian artefak.

"Kami telah memulai upaya repatriasi ini sejak dua tahun lalu. Benda cagar budaya dari Belanda segera diserahkan kembali ke Indonesia," ujar dia.

Baca Juga: PM Belanda Akui Kemerdekaan RI, Prabowo: Syukur-syukur Minta Maaf Juga

2. Ada ratusan benda kuno milik Indonesia

Belanda Segera Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah IndonesiaKemendikbudristek akan Terima Benda Bersejarah RI dari Belanda (dok. Kemendikbudristek)

Setidaknya, menurut I Gusti, ada 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, Patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung, yang dikembalikan ke Indonesia. Ada pula empat patung Singasari yang tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden. Patung tersebut sudah menjadi primadona sejak abad tiga Masehi.

"Sebanyak 132 Koleksi benda seni Bali, antara lain karya lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha. Paguyuban seniman Bali yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bone," kata dia.

Sementara, keempat patung Singasari berasal dari Candi Singasari didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara. Empat patung tersebut berasal dari dinasti terakhir Kerajaan Singasari.

"Sebanyak empat arca yang akan kembali ke Indonesia adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha. Ratusan benda yang berasal dari kerajaan Lombok juga dikembalikan dalam repatriasi kali ini, bersama dengan sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali. Obyek dari Puri Cakranegara, Lombok itu sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum. Lalu, keris puputan Klungkung sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden," ujar dia.

3. Semua barang yang dipindahkan miliki nilai sejarah

Belanda Segera Kembalikan Ratusan Artefak Bersejarah IndonesiaKemendikbudristek akan Terima Benda Bersejarah RI dari Belanda (dok. Kemendikbudristek)

Direktur Kebudayaan Kemendikbudtistek, Hilmar Farid, mengatakan semua barang yang dipindahkan dari Belanda itu memiliki nilai sejarah. Harapannya, generasi muda bisa belajar terkait sejarah Indonesia dari ratusan artefak yang dikembalikan.

Pun, dengan kembalinya sejumlah artefak Indonesia dari Belanda, bisa meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Belanda.

"Repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia, melainkan mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda-benda seni bersejarah yang selama ini belum diketahui masyarakat. Tentunya menjadi nilai sejarah bangsa ke depan, terutama bagi generasi muda yang akan datang," kata Hilmar.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya