G20 Dinilai Jadi Momentum Jokowi Jadikan RI Sebagai Negara Besar

G20 juga diharapkan hasilkan solusi konkret krisis global

Jakarta, IDN Times - Penyelenggaraan Presidensi G20 di Bali tak kurang dari sebulan lagi. Acara tersebut akan digelar pada November 2022. Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS), AB Solissa, mengatakan gelaran Presidensi G20 merupakan momentum Presiden Joko "Jokowi" Widodo mempromosikan Indonesia sebagai negara yang besar.

"Ini momentum yang baik bagi Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar di kancah global. Peran penting ini harus bisa dimanfaatkan oleh Jokowi, agar G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara,” ujar Solissa dalam keterangannya, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Di HUT ke-77 TNI, Jokowi Singgung Krisis Dunia hingga Perang Rusia

1. Jokowi diharapkan mampu mengambil peran sebagai pemimpin yang bisa mendamaikan negara yang sedang berkonflik

G20 Dinilai Jadi Momentum Jokowi Jadikan RI Sebagai Negara BesarPresiden Joko "Jokowi" Widodo usai memberikan keterangan pers bersama Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Kepresidenan Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022. (www.president.gov.ua)

Presiden Jokowi diharapkan mengambil peran sebagai pemimpin yang bisa mendamaikan negara yang sedang berkonflik. Salah satunya perang antara Rusia dan Ukraina.

"Presiden Jokowi bisa mengambil positioning untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi. Sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urung tangan menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi oleh banyak negara,” ucap dia.

Baca Juga: Buka Startup Day, Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Lama Selesainya

2. Ancaman resesi harus bisa disikapi bersama oleh pemimpin negara yang tergabung dalam G20

G20 Dinilai Jadi Momentum Jokowi Jadikan RI Sebagai Negara BesarIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Solissa mengatakan, ancanam resesi yang disebut akan terjadi pada 2023 seharusnya bisa disikapi bersama oleh pemimpin negara yang tergabung dalam G20. Menurutnya, Presidensi G20 sejatinya mampu menghasilkan solusi konkret dari berbagai masalah global yang kini sedang melanda.

"Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20,” kata dia.

3. Bila Jokowi berhasil damaikan Ukraina dan Rusia, bisa menjadi sejarah

G20 Dinilai Jadi Momentum Jokowi Jadikan RI Sebagai Negara BesarPresiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow (dok. Sekretariat Presiden)

Solissa mengatakan, apabila Jokowi berhasil mendamaikan Ukraina dan Rusia, bisa menjadi sejarah. Jokowi akan dikenang sebagai bapak perdamaian dunia.

"Benefit lainnya adalah, Jokowi akan dikenang sebagai bapak perdamaian dunia. Kelasnya akan sama dengan Soekarno dulu di masa-masa perang dingin yang melibatkan blok barat dan blok timur,” ujar dia.

Baca Juga: Prabowo Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya