Kemenkes Investigasi Meninggalnya 6 Warga Papua Tengah

Kemenkes segera sampaikan hasil investigasi

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginvestigasi enam orang orang yang meninggal dunia di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah enam orang meninggal tersebut akibat kelaparan atau diare.

"Ya kami akan investigasi. Nanti, kalau sudah ada hasilnya pasti kami sampaikan ke teman-teman pers, rajin-rajin lihat IG-nya (Instagram) Kemenkes ya," ujar Dante di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga: Jokowi Ungkap Penyebab Warga Papua Tengah Mati Kelaparan

1. Mentan sebut warga Papua Tengah yang meninggal karena diare

Kemenkes Investigasi Meninggalnya 6 Warga Papua TengahMenteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan enam warga di Kabupaten Puncak meninggal dunia bukan karena kelaparan. Menurutnya, mereka meninggal dunia karena diare.

"Jadi, kelaparan itu bersifat masif. Oleh karena itu, yang ada menurut laporan dari sekwilda dan kadis setempat bukan kelaparan, diare. Hari pertama dia muntah, siangnya 20 kali (muntah), 10 sampai 20 kali. Malamnya dia diare, dehidrasi. Itu yang saya tahu," ujar Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/7/2023).

Baca Juga: Mentan Sebut Warga Papua Tengah Meninggal Bukan Kelaparan, Tapi Diare

2. Langkah Kementan

Kemenkes Investigasi Meninggalnya 6 Warga Papua TengahMenteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Kementan, ditegaskan Syahrul, akan mengambil langkah strategis demi mengatasi masalah ini. Agar tak terjadi kelaparan akibat cuaca ekstrem, Kementan akan memberikan sejumlah tanaman polybag di sekitar rumah.

"Mereka harus didukung selama tiga bulan, orangnya juga gak banyak. Agenda secara temporer, mobilisasi 10 ribu tanaman polybag untuk ditanam di sekitar halaman rumah," ujar Syahrul.

3. Kemensos berikan bantuan logistik

Kemenkes Investigasi Meninggalnya 6 Warga Papua TengahKemensos saluran bantuan ke Timika. (dok. Kemensos)

Kementerian Sosial sudah menyalurkan 17,1 ton logistik ke Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak Jaya Papua Tengah. Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Adrianus Alla, memastikan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak kekeringan sudah diterima. Bantuan dikirimkan secara bertahap, dan diterima masyarakat setempat sejak Rabu (26/07/2023).

Adrianus mengatakan meskipun awalnya sempat terkendala cuaca dan keamanan, semua bantuan bisa tersalurkan. Adapun penyaluran dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan helikopter milik TNI AU dan pesawat sewaan ke Lapangan Terbang Sinak.

Bantuan tahap pertama diterbangkan pada Rabu (26/07/2023). Selanjutnya, dari rencana enam penerbangan, lima di antaranya berhasil mengangkut 2,7 ton bantuan. Satu penerbangan terpaksa batal karena cuaca buruk," ujarnya.

Adrianus mengatakan jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

"Bantuan seberat 17,1 ton merupakan akumulasi dari penambahan bantuan termasuk penambahan seberat 2 ton dari PT Freeport yang berisi sarden dan biskuit," katanya.

Penerbangan menuju lokasi bencana kelaparan, merupakan area sulit dan menghadapi tantangan keamanan. Untuk itu, selama proses pengangkutan bantuan, Kemensos bahu membahu dengan TNI AU. Bantuan diangkut menggunakan Helikopter Caracal, Air Fast Twin Otter, dan pesawat sewaan berjenis caravan.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya